BALIKPAPAN – Oknum ASN di Kaltim, termasuk Balikpapan belum sepenuhnya bebas narkoba. Tercatat selama 2 tahun terakhir sedikitnya ada 10 kasus narkoba ditangani jajaran Polda Kaltim.
Selain sebagai pengguna, ada pula pengedar. “Jumlahnya rincinya masih direkap dari seluruh wilayah,” ungkap Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, Jumat (6/12).
Dalam upaya pencegahan, pihak Direktorat Reserse Narkoba (Ditreskoba) Polda Kaltim telah melakukan langkah-langkah serius. Di antaranya mengirim surat ke seluruh lembaga dan instansi pemerintahan termasuk swasta agar menangkal serta pencegahan dini dampak narkoba. “Kami juga beri materi bahayanya narkoba di masyarakat, sekolah dan kantor pemerintahan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Suseno menyatakan, tiga oknum petugas di lingkup BPBD yang diamankan karena narkoba jenis sabu, jika terbukti akan dikenai sanksi tegas. “Kami mengikuti proses hukum serta sesuai aturan,” ujar Suseno. Dia menguraikan, sebagai pimpinan dia sudah berupaya maksimal mencegah agar jajarannya tidak terlibat penyalahgunaan narkoba.
“Pengawasan sudah dilakukan. Bahkan rutin dilakukan tes urine pegawai,” imbuhnya. Termasuk ketika hendak mulai tugas. Apel pagi misalnya. Dia kerap memberi wejangan agar tidak terpengaruh narkoba.
Tiga petugas tersebut yakni AG, HU, dan YU. HU pegawai honor, dan YU mantan PNS. Awalnya polisi mengamankan AG. Dari pengembangan AG, polisi mengamankan HU dan YU. “Sabu 2 gram diperoleh dari YU,” kata Kapolresta Balikpapan Turmidi, Kamis (5/12). Mengenai perannya, AG dan HU pengguna, sementara YU pengedar,” imbuh mantan Wakil Direktur Binmas Polda Kaltim itu.
Total barang bukti yang diamankan dari ketiga tersangka ada 9 gram. Kini ketiganya menjalani pemeriksaan intensif guna pengembangan. “Masih terus kami telusuri jaringannya,” kata Kapolres Balikpapan AKBP Turmidi. (aim/ms/k18)
