Kembalinya Der Klassiker Asli

- Sabtu, 7 Desember 2019 | 11:52 WIB

MOENCHENGLADBACH- Sejak era 90-an hingga milenial, Der Klassiker lebih dikenal untuk rivalitas antara Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund. Tetapi, sejatinya rivalitas mereka adalah Der Klassiker KW. Yang asli, melibatkan Bayern dan Borussia Moenchengladbach. Rivalitas keduanya pernah mencapai puncak antara 1969 dan 1977.

Kala itu, keduanya berbagi sembilan gelar. Rinciannya, lima untuk Moenchengladbach dan sisanya untuk Bayern. Bahkan, dalam kurun waktu tersebut Bayern dan Moenchengladbach pernah mencatatkan hat-trick Deutscher Meister. Yakni 1971-1974 untuk Bayern dan 1975-1977 untuk Moenchengladbach. Ironisnya, itu menjadi kali terakhir Moenchengladbach merasakan kampiun Bundesliga. Sedangkan dominasi Bayern terus bertahan hingga menjadi tim tersukses dengan 29 trofi. Bahkan, mereka selalu jadi yang terbaik dalam tujuh musim terakhir.

Nah, setelah empat dekade, persaingan keduanya terlahir kembali musim ini. Bak deja vu, Die Fohlen--julukan Moenchengladbach--saat ini juga unggul dari Bayern. Tim asuhan Marco Rose itu berada di puncak klasemen dengan surplus 4 poin dari Bayern yang ada di tempat keempat (28-24). Kicker menyebut bahwa rivalitas Bayern dan Moenchengladbach musim ini merupakan Der Klassiker tua dengan sentuhan modern.

Itu yang membuat bentrokan keduanya malam ini (siaran langsung Fox Sports pukul 21.30 WIB) pada spieltag ke-14 diyakini bakal ketat. Moenchengladbach seolah ingin membangun kembali dinasti mereka.

"Selalu ada dua klub yang mewakili tradisi dan waktu mereka sendiri untuk mendominasi liga. Menurut saya, ini (rivalitas yang lahir kembali musim ini, Red) persaingan yang bagus. Mereka (Bayern, Red) punya kualitas hebat di masing-masing pemainnya," kata der trainer Moenchengladbach Marco Rose kepada Sport.

Nah, untuk duel malam nanti, Moenchengladbach sedikit diunggulkan. Sebab, laga dihelat di markas mereka, Borussia-Park. Musim ini, Lars Stindl dkk hanya sekali gagal meraih poin di stadion berkapasitas 59.724 kursi itu. Yakni, saat keok 1-3 dari RB Leipzig pada spieltag ketiga (31/8). Rinciannya, dalam 7 laga di Borussia-Park, Moenchengladbach menang 5 kali, sekali seri, dan sekali kalah.

Seolah mendukung magis Borussia-Park, rekor away Bayern musim ini tidak terlalu impresif. Dari 6 laga, mereka hanya memenangi separonya. Bahkan, kekalahan 1-5 saat away melawan Eintracht Frankfurt pada spieltag kesepuluh (2/11) berujung pemecatan Niko Kovac. Suksesor Kovac, pelatih karteker Hans-Dieter Flick, kini juga dalam tekanan pasca kalah 1-2 dari Bayer Leverkusen pada spieltag ke-12 di Allianz Arena (30/11). Padahal, Hansi--sapaan Flick--sempat dipuji pasca sapu bersih empat laga pertama pasca mengisi pos Kovac.

"Dalam waktu singkat, dia (Flick, Red) membuat tim terlihat sangat berbeda dengan memainkan sepak bola menarik dan lebih berorientasi kepada tim. Dengannya, Bayern sekarang memiliki peluang besar memiliki pelatih dalam jangka panjang yang bisa membangun era kejayaan baru,'' ucap eks pelatih Bayern Jupp Heynckes. (io)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemain Terbaik Februari Jadi Milik Lilipaly

Jumat, 29 Maret 2024 | 12:40 WIB

Clippers Libas 76ers dengan Skor Tipis

Jumat, 29 Maret 2024 | 02:26 WIB

Matangkan Program Latihan, Baru Pindah Venue

Senin, 25 Maret 2024 | 12:15 WIB

IMI Kaltim Gencarkan Event

Senin, 25 Maret 2024 | 10:55 WIB

Zohri Geber Latihan di Phoenix

Senin, 25 Maret 2024 | 10:50 WIB

Angkat Besi Kaltim Tatap Persiapan Khusus

Senin, 25 Maret 2024 | 10:15 WIB

Ajang PON Pertama, Siap Kerja Keras demi Emas

Senin, 25 Maret 2024 | 09:15 WIB

Bikin Pelatih Terkagum-kagum

Senin, 25 Maret 2024 | 07:50 WIB

Wushu Kaltim Target Maksimal di Piala Wapres

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:00 WIB

Panitia Pelatda Pastikan Semua Atlet Ambil Bagian

Jumat, 22 Maret 2024 | 14:25 WIB

Max Verstappen Ancam Pergi dari Red Bull

Jumat, 22 Maret 2024 | 13:25 WIB
X