Karena Ini, Ada Peluang Kerek Kunjungan Wisatawan

- Sabtu, 7 Desember 2019 | 10:33 WIB

Kunjungan wisatawan ke Kaltim diprediksi meningkat. Ini dampak dari kepastian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait adanya penurunan harga tiket pesawat sebesar 30 persen hingga Februari 2020.

 

BALIKPAPAN – Arahan Kementerian Perhubungan kepada maskapai untuk memberikan diskon pada tarif penerbangan disambut positif pelaku bisnis pariwisata. Mereka yakin, keinginan masyarakat untuk bepergian dan berwisata bisa tumbuh kembali. Kunjungan wisatawan ke Bumi Etam juga diprediksi naik hingga 20 persen.

Ketua Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Kaltim Joko Purwanto menuturkan, rencana Kemenhub menurunkan harga tiket sampai 30 persen sudah cukup bagus. Apalagi jika Garuda Indonesia sebagai perusahaan pelat merah memulai penerapan terlebih dahulu. “Karena kalau harga Garuda Indonesia turun, otomatis maskapai lainnya juga akan menurunkan harga tiketnya,” tuturnya (6/12).

Menurutnya dengan diberlakukan tiket murah tentu secara otomatis akan mendongkrak wisatawan baik domestik dan mancanegara. “Kalau turun harga 30 persen pasti Kaltim akan naik minimal 20 persen wisatawan akan masuk ke Kaltim,” ujarnya. Sedangkan untuk momen tahun baru, Joko mengatakan tidak ada lonjakan penumpang ke Kaltim. Sebab yang ada hanya orang mudik.

Dia memprediksi justru lebih banyak yang keluar Kaltim. Terutama tujuan luar negeri karena harga tiket lebih murah. Joko mengungkapkan, kendala wisatawan di Kaltim untuk bepergian memang karena masalah harga tiket yang mahal. Belum lagi mereka harus memikirkan biaya bagasi yang di luar dari harga tiket.

Aturan ini langsung terasa luar biasa bagi kelangsungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Terutama oleh-oleh karena biayanya mahal walau pun mereka berwisata tapi tidak berani beli oleh-oleh takut kena bagasi yang jauh lebih mahal,” tutupnya.

Sebelumnya, Kemenhub menyatakan harga tiket pesawat akan turun 30 persen untuk penerbangan Senin hingga Kamis. Diskon berlaku sampai Februari 2020. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengayakan, Garuda Indonesia adalah maskapai yang sudah berkomitmen memangkas harga tiket pesawat tersebut.

Dia meyakini setelah Garuda memulai gerakan itu, maka maskapai lain akan mengikuti. Sementara soal rute, pemerintah menyerahkan kepada maskapai jenis penerbangan mana saja yang akan masuk dalam pemberian diskon 30 persen. Artinya maskapai sebagai pelaku bisnis harus siap mengikuti aturan pemerintah pusat tersebut.

Menanggapi hal itu, General Manager (GM) Garuda Indonesia Cabang Balikpapan Boydike Kussudiarso menuturkan, pemberian fasilitas diskon memang ada tertuang dalam peraturan menteri. Namun yang jelas fasilitas diskon ini tidak menjadi tanggung jawab maskapai 100 persen.

“Kami menyikapi ini tergantung dari kondisi. Istilahnya tidak jadi kewajiban juga fasilitas ini kita berikan,” ucapnya, Kamis (6/12) malam. Tetapi pada dasarnya, Garuda Indonesia tentu akan menyesuaikan aturan. Sebab pemerintah telah mengeluarkan aturan itu melalui peraturan menteri.

“Sebagai maskapai akan mengikuti aturan tersebut, jika memang harus akan kita jalani. Dalam hal ini Kemenhub sebagai regulator ya kita tunduk dan patuh,” ujarnya. Dia menegaskan, pihaknya akan mempelajari apa pun yang notabene arahan dari pemerintah.

Namun sekali lagi dia mengingatkan ada aturan yang memang jadi kewajiban dan ada yang belum tentu jadi kewajiban maskapai. Boydike menjelaskan, saat ini orang memilih berpergian memang sesuai kebutuhan. Bukan karena terpacu harga tiket murah dan sebagainya. “Kemungkinan kecil sekali dampaknya terasa karena diskon ini,” tuturnya.

Sementara terkait momen peak season Natal dan tahun baru, Garuda Indonesia Cabang Balikpapan belum bisa memprediksi arus penumpang dibanding tahun lalu. Sebab secara permintaan, frekuensi yang ada saat ini masih cukup atau mengikuti traffic yang sudah ada.

Di antaranya rute Balikpapan–Jakarta lima kali sehari, Balikpapan–Berau dua kali sehari, Balikpapan–Jogjakarta sekali sehari, dan Balikpapan–Banjarmasin sekali sehari. “Kami anggap rute ini masih cukup mengakomodasi kebutuhan, jadi belum perlu untuk menambah frekuensi penerbangan,” bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X