Tumbalkan Karyawan, Selundupkan Moge, Dirut Garuda Dicopot secara Tidak Terhormat

- Sabtu, 7 Desember 2019 | 09:56 WIB

JAKARTA–Tanda tanya pemilik motor Harley Davidson yang diselundupkan melalui pesawat Garuda Indonesia kini terjawab. Motor gede (moge) itu diketahui merupakan milik Ari Askhara yang merupakan direktur utama Garuda Indonesia.

Atas tindakan penyelundupan itu, Ari pun dicopot dari jabatannya. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, Ari dicopot secara tidak terhormat dari jabatan orang nomor satu di maskapai pelat merah itu.

“Ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, kinerja BUMN, tapi kalau oknum-oknum di dalamnya tidak siap, ini yang terjadi. Dan itu saya sebagai menteri BUMN akan memberhentikan saudara dirut Garuda,” tegas Erick di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis (5/12).

Dia menjelaskan, berdasar laporan komite audit Garuda Indonesia yang disampaikan padanya, Ari membeli moge klasik Harley Davidson tipe Softail Head tersebut pada April 2019. Ada catatan transfer sejumlah uang kepada manajer keuangan Garuda di Amsterdam, Belanda. “Itu sungguh yang menyedihkan. Itu proses secara menyeluruh di dalam sebuah BUMN, bukan individu. Menyeluruh,” jelasnya.

Moge tersebut kemudian dipereteli dan diangkut dengan pesawat Garuda jenis Aibus A300-990 Neo. Pesawat baru itu terbang dari Toulouse, Prancis, ke Bandara Soekarno-Hatta. Di pesawat, claim tag moge itu atas nama SAW. Dalam manifes penumpang, inisial yang paling cocok adalah Satyo Adi Swandhono yang merupakan manajer senior di maskapai pelat merah itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, moge atas nama SAW itu berada di bagasi penumpang yang berlokasi di bagian lambung pesawat. Saat pesawat parkir di hanggar Garuda Maintenance Facility (GMF) untuk kepentingan seremoni, petugas dari Direktoprat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai lalu memeriksa isi pesawat tersebut.

Tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan saat memeriksa kabin kokpit dan penumpang, termasuk kargo. Namun, saat memeriksa bagasi penumpang, petugas bea cukai menemukan 18 koli dengan perincian 15 koli spare part Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai dan 3 koli berisi 2 Brompton plus aksesori sepeda.

Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, mengatakan SAW tidak memiliki hobi mengendarai sepeda motor, melainkan hobinya mengendarai sepeda. Dia pun heran jika memang SAW membeli motor antik tersebut. “Kami akan terus liat saudara SAS (SAW) yang kami tahu tidak punya hobi motor tapi impor Harley, dia hobi sepeda,” imbuhnya.

Dia pun menduga, SAW “memasang badan” untuk pembeli sebenarnya dari Harley tersebut. “Tampaknya yang bersangkutan SAS (SAW) pasang badan dan Pasal 130 C Undang-Undang (UU) Kepabeanan menyebutkan, mereka yang memberikan keterangan lisan atau tertulis yang tidak benar, yang dilakukan untuk pemenuhan kewajiban kepabeanan memiliki konsekuensinya,” tegas dia.

Awalnya, SAW mengaku membeli moge itu lewat situs dagang e-Bay. Namun, petugas tidak menemukan identitas si penjual. Pengakuan SAW itu dinilai mencurigakan karena dia tercatat memiliki utang Rp 300 juta untuk renovasi rumah. Padahal, harga moge itu bisa mencapai Rp 800 juta.

Ani memerinci, untuk sepeda Brompton diperkirakan seharga Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per unit. “Dengan demikian, total kerugian negara potensinya adalah Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar,” tutur Ani.

Erick melanjutkan, penyelundupan itu bukan hanya kasus perdata mengingat timbul kerugian negara. “Apalagi di sini ada kerugian negara. Tentu ada pidananya,” beber dia. Atas praktik penyelundupan itu, Erick menyebut akan memberhentikan Ari dari jabatannya. Nantinya, jabatan Ari akan diisi oleh Plt yang akan ditunjuk.

Sebelum mencopot Ari dari jabatannya, Erick awalnya telah meminta siapa pun yang terlibat untuk mundur. Namun, tampaknya Ari tak bergeming dan akhirnya Erick pun mengambil sikap untuk mencopot Ari secara tidak terhormat.

KOMPAK MEMBISU

Coba dikonfirmasi terkait pencopotan Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara, jajaran direksi maskapai pelat merah itu kompak membisu. Bahkan, Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah sampai berlari keluar dari ruang rapat Komisi VIII DPR RI untuk menghindari wartawan. Pikri memilih keluar melalui jalan belakang menuju kantin saat diserbu wartawan setelah rapat membahas biaya penerbangan haji.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X