SAMARINDA–Ketenangan permukaan Sungai Mahakam tidak seperti arus di dalamnya. Kabar duka tersiar, Rudiansyah, anak buah kapal (ABK) Tugboat (TB) Danny 20 hilang. Sekitar pukul 11.30 Wita (5/12), pria asal Sulsel itu tidak muncul ke permukaan setelah menyelam untuk memperbaiki baling-baling kapal.
Remaja 19 tahun itu ditunggu dua rekannya di kapal. Saat kapal tunda yang jadi tempat korban mencari nafkah tambat di kawasan Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, sekadar memperbaiki baling-baling yang rusak lantaran menyangkut tali penambat tongkang, kru TB Danny 20 yang menarik Tongkang Danny 21 itu hilang.
Tanpa alat pengaman, korban terjun ke Sungai Mahakam, sedangkan dua rekannya menunggu di buritan kapal. Lima menit berselang, Rudi, sapaan akrabnya, masih menyelam. Kondisi sungai yang cokelat, korban kuat dugaan hanya bermodalkan tangan untuk meraba-raba bagian bawah kapal.
"Dia (Rudiansyah) memperbaiki di baling-baling, ada yang nyangkut. Dia nyelam. Tapi enggak muncul lagi," singkat Sudirman (34), rekan korban yang juga ABK Danny 20.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan (KP) AKP Aldi Alfa Faroqi menjelaskan, pihaknya masih meminta keterangan saksi atas kejadian tersebut. Perwira balok tiga itu juga menjelaskan, nakhoda kapal sebenarnya telah melarang untuk melakukan perbaikan. "Mungkin dia inisiatif untuk memperbaiki lebih dahulu," lanjut Aldi.
Kepala Unit Siaga SAR Samarinda Dede Hariana menjelaskan, tim SAR gabungan fokus dalam upaya pencarian melalui penyusuran tepi sungai. Korban diduga tersangkut di antara TB Danny 20 dan tongkang Danny 21. Dede menjelaskan, pihaknya masih berupaya untuk menggoyang-goyangkan TB atau tongkang, untuk mengantisipasi jika korban terjebak di antara dua kapal besar.
"Saat ini, penyelaman belum bisa dilakukan. Arus sungai kencang, kami maksimal susuri dulu," terangnya. Untuk diketahui, saat kejadian, korban mengenakan kaus hitam lengan panjang dan celana pendek berwarna senada. (*/dad/dra/dns/k8)