Ketua KPU Kaltim Minta KPU Kutim Kurangi Kunker ke Luar Daerah

- Sabtu, 7 Desember 2019 | 09:46 WIB

SANGATTA–Meningkatkan partisipasi pemilih, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim diminta lebih banyak terjun ke masyarakat di 18 kecamatan. Terlebih, Kutim pernah menduduki posisi ketiga terendah partisipasi pemilu tingkat kabupaten/kota se-Indonesia pada Pemilu 2015.

Atas dasar itu, Ketua KPU Kaltim Rudiansyah menegaskan, KPU Kutim mengurangi kegiatan yang notabenenya dapat menghabiskan anggaran.

"Kutim pernah juara tiga secara nasional menjadi partisipasi pemilih terendah kabupaten kota se-Indonesia pada 2015. Ini pelajaran untuk kita dan harus dicegah agar bisa meningkat di Pilkada 2020," ujarnya (5/12).

Salah satunya, memperbanyak menyambangi kecamatan maka biaya dianggap lebih murah dan efektivitas peningkatan pemilih lebih berpotensi. Dia meminta KPU mampu mengedukasi masyarakat yang awam pada pemilihan.

"Saran kami, ubah sedikit metode. Kurangi sosialisasi yang menggunakan hotel mahal dan kurangi kunjungan kerja ke luar daerah. Perbanyak edukasi ke masyarakat di pelosok," ungkapnya.

Menurut dia, masih banyak masyarakat yang acuh tak acuh pada proses pemilihan. Padahal, warga harus menyalurkan hak suaranya. Dengan begitu, terang dia, tingkat partisipasi dapat melonjak dan bisa berdampak dengan memberi beban moril pada pemimpin yang terpilih supaya merealisasikan yang telah dijanjikan. 

Sejak memasuki proses tahapan yang dimulai, September lalu, diketahuinya Kutim belum menyasar ke seluruh kecamatan. Hal itu sangat disayangkan. Pasalnya, untuk memberi bimbingan pada warga tidaklah instan.

"KPU harus proaktif, bahkan sudah diakui baru menyasar ke lima kecamatan. Saya harap, setelah ini bisa tercapai sasarannya. Kita tidak bisa membimtek hanya sekali, tapi harus beberapa kali," ujarnya.

Bagi dia, masyarakat harus tersinggung jika ada oknum yang datang memberi sejumlah rupiah. Agar tujuan pemilu bersih bisa tercapai. Sebab, syarat mutlak untuk membuat pilkada berhasil hanya ada tiga syarat. Yakni, penyelenggara wajib menjaga integritas, pasangan calon wajib berkualitas dan pemilih wajib cerdas.

"Masyarakat adalah sumber donatur tersebar yang membiayai pemilu. Maka jadilah pemilih yang cerdas," imbaunya.

Ketua KPU Kutim Ulfa J Farida berharap, dengan segala upaya yang dilakukan pihaknya dapat melahirkan pilkada yang berkualitas. Untuk itu, dia akan menyambangi kecamatan di Kutim. "Saya harap dengan mekanisme yang kami jalani dapat berdampak pada masyarakat Kutim," singkatnya. (*/la/dns/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X