TANA PASER - Pasokan kebutuhan pangan di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU) khusunya beras dari Perum Bulog di Tanah Grogot yang membawahi dua wilayah ini, masih cukup untuk memenuhi permintaan beras masyarakat. Kepala Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Tanah Grogot Panji Lintang menyebut, saat ini ada 1.700 ton di Gudang Semi Permanen baik di Paser maupun Babulu (PPU).
" Insya Allah ini masih cukup hingga 7 bulan ke depan memenuhi kebutuhan pangan, karena tugas Bulog selain menjaga stabilitas harga di pasar, juga membantu menyerap beras petani dan memasok kebutuhan beras masyarakat," ujar Panji.
Untuk distribusi beras kata Panji, pasca berakhirnya program beras sejahtera (Rastra) di Paser per September 2019 ini dan di PPU sejak Mei 2019 lalu yang kini diganti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Kansilog Tanah Grogot tetap memasok untuk kebutuhan BPNT, di mana berdasarkan Surat Edaran Kementerian Sosial, Bulog menjadi penyalur stok beras di BPNT.
Meskipun belum semua Elektronik Warung Gotong Royong (E-Warong) kata Panji memesan beras Bulog di Paser dan PPU. Diketahui program BPNT berupa pemberian kartu keluarga sejahtera (KKS) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang isinya senilai Rp 110.000. Kartu tersebut dikeluarkan oleh perbankan yang ditunjuk pemerintah dan KPM bisa belanja di E-Warong yang sudah ditunjuk bank. Dari nilai tersebut, KPM hanya boleh belanja beras dan telur di E-Warong.
"Kami harapkan semua E-Warong memesan beras ke kami sesuai edaran Kemensos tersebut," terang Panji.
Selama 2019 ini sejak dimulainya program BPNT, Panji menuturkan realisasi distribusi beras ke e-Waroeng untuk di Paser sudah mencapai 72 ton sejak Oktober. Sedangkan di PPU sudah 99 ton. Total Kansilog Tanah Grogot mendistribusikan beras untuk BPNT sejumlah 171 ton. Diluar program BPNT, Perum Bulog kata Panji terus menjual beras ke masyarakat melalui berbagai kegiatan, salah satunya menggelar operasi pasar (OP) di 10 kecamatan, dan sejumlah even lainnya di Bumi Daya Taka. (/jib)