Setoran Awal dan Biaya Haji Dinilai Jamaah Masih Mahal

- Kamis, 5 Desember 2019 | 11:13 WIB

JAKARTA- Setoran awal atau uang muka biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) dipatok Rp 25 juta. Kemudian total ongkos haji saat keberangkatan sekitar Rp 35 juta. Hasil survei Badan Litbang dan Diklat Kemenag menyebutkan harga setoran awal dan ongkos haji saat pelunasan dinilai jamaah masih mahal.

Dari sebelas variabel pendaftaran haji reguler, setoran awal BPIH sebesar Rp 25 juta/jamaah mendapat nilai paling rendah (80,71 poin). Kemudian dari sebelas variabel keberangkatan jamaah haji reguler, biaya pelunasan rata-rata Rp 35,2 juta/jamaah juga mendapatkan nilai terendah (82,54 poin).

"Jamaah masih menganggap mahal setoran awal dan biaya haji," kata ketua penyelenggara survei kepuasan pelayanan haji di Indonesia 2019 Badan Litbang dan Diklat Kemenag Zaenal Abidin. Dia mengungkapkan sudah menjelaskan ke responden bahwa biaya riil haji mencapai Rp 70 juta/orang. Sementara biaya yang dibayar jamaah Rp 35 jutaan. Namun tidak ada jamaah yang memberikan jawaban di kuisioner bahwa biaya haji Indonesia sangat murah.

Namun Zaenal mengatakan kecenderungan jamaah menilai biaya haji mahal itu muncul saat pendaftaran dan keberangkatan. Ketika jamaah tiba di tanah air, kecenderungannya berubah. Sebagian jamaah menilai biaya haji sepadan dengan pelayanan yang diterima selama di Arab Saudi.

Dia menegaskan survei kepuasan yang dilakukan Badan Litbang dan Diklat Kemenag hanya untuk layanan di dalam negeri dan selama di pesawat terbang. Untuk survei kepuasan pelayanan haji di Arab Saudi, digarap oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Secara keseluruhan nilai indeks kepuasan layanan haji dalam negeri adalah 88,44 poin. "Artinya sangat memuaskan," jelasnya. Sementara indeks untuk musim haji 2018 tercatat 87,21 poin dan di periode 2017 84,46 poin. Artinya setiap tahun pelayanan haji di dalam negeri terus mengalami peningkatan.

Zaenal mengatakan kecenderungan tahun ini sarana dan prasarana di embarkasi atau asrama haji masih rendah nilainya. Banyak jamaah memberikan penilaian kurang baik pada layanan asrama haji. "Misalnya kamar (asrama haji, Red) banyak nyamuk, tidak ada gayung, pintu tidak bisa dikunci," tuturnya.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menanggapi masih adanya persepsi jamaah bahwa biaya haji mahal. Dia mengatakan besaran uang muka biaya haji keputusan pemerintah bersama DPR. Kalaupun dirasakan perlu ada evaluasi, tentu harus dibahas bersama parlemen.

Kemudian dia menegaskan bahwa biaya haji yang ditanggung jamaah haji jauh lebih murah dibanding biaya riil. Jamaah haji membayar sekitar Rp 35 juta. Sedangkan biaya riil haji diperkirakan mencapai Rp 70 jutaan. Artinya nilai subsidi biaya haji hampir sama dengan ongkos yang dibayar jamaah. Uang subsidi itu hasil pengelolaan dana haji yang berasal dari setoran awal Rp 25 juta/jamaah. (wan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X