Melinda Plesman, Korban Kebakaran Australia yang Pamerkan Puing Rumah di Canberra

- Rabu, 4 Desember 2019 | 12:13 WIB

Masyarakat Australia makin frustrasi melihat respons pemerintah terhadap kebakaran hutan di negara mereka. Parlemen bersikeras bahwa bencana api yang datang lebih awal, besar, dan lama itu berhubungan dengan perubahan iklim. Melinda Plesman melakukan perjalanan hampir 10 jam untuk membuktikan pemerintah salah.

 

PERJALANAN jauh Melinda Plesman berakhir, Senin lalu (2/12). Dia tiba di depan kompleks parlemen Australia di Canberra. Di sana, perempuan asal Nymboida itu sibuk mengangkut barang-barang yang sudah hangus menggunakan gerobak dorong. Oleh-oleh dari kampung untuk politikus ibu kota.

’’Saya ingin menunjukkan rumah saya kepada anggota parlemen dan perdana menteri (Scott Morrison, Red),’’ ungkap Plesman kepada awak media sambil menunjuk ke puing-puing di belakangnya.

Ya. Bongkahan besi, potongan asbes, dan kayu yang sudah menjadi arang itu rumah Plesman dan suaminya, Dean Kennedy. Setidaknya, itulah yang tersisa. Rumah yang ditinggali 35 tahun terakhir itu terbakar dalam kebakaran hutan di Nymboida, 9 November lalu.

Rumah di Nymboida merupakan tempat kenangan. Anak Plesman lahir dan besar di sana. Setiap tahun keluarganya bakal berkumpul untuk Natal musim panas. ’’Tempat itu adalah dunia saya,’’ ungkapnya seperti yang dilansir 10 Daily.

Plesman tersayat saat dia dievakuasi dari kampungnya pada 8 November. Dia tak sempat membawa semua barang berharga. Apalagi, barang kenangan.

Pasangan suami-istri itu mengungsi di sebuah motel Kota Grafton, 45 kilometer perjalanan dari rumah mereka. Tempat yang hingga satu bulan itu masih asing bagi mereka. ’’Saya kehilangan rumah, komunitas, kehidupan,’’ ucapnya kepada ABC.

Kesedihan Plesman perlahan berubah menjadi kemarahan setelah dia membaca berita dan menonton TV. Dia berkali-kali mendengar kabar bahwa pemerintah bertindak seakan-akan bencana tersebut merupakan cobaan dari Yang Mahakuasa. Bukannya dampak dari pemanasan global yang memicu iklim dan cuaca ekstrem.

Bukan hanya Scott Morrisson atau pejabat pemerintah. Partai Buruh, kubu oposisi pemerintahan, juga bungkam soal isu gas rumah kaca dan dampak yang dibawa. Yang muncul hanyalah ucapan belasungkawa dan doa.

’’Perdana menteri mengatakan tak ingin membahas perubahan iklim. Padahal, kami butuh lebih dari sekadar doa,’’ tegasnya.

Hal itulah yang membuat dia terpikir untuk datang di Canberra. Rencananya, dia didukung oleh Green Peace Australia dan Bushfire Survivors for Climate Action. Mereka pun menata puing-puing rumah Plesman dan menuliskan pesan untuk Scott Morrison di salah satu potongan asbes. Isinya: Morrison, krisis iklim telah menghancurkan rumahku.

Jo Dodds, presiden Bushfire Survivors for Climate Action, ikut mendukung protes yang dilakukan Plesman. Sebab, dia merupakan korban dari kebakaran hutan Tathra 2018. Dia tahu benar bahwa pemerintah sangat keras kepala soal isu perubahan iklim.

’’Tak ada orang dari koalisi pemerintah yang bersedia berbicara kepada saya tentang perubahan iklim selama 600 (setelah kebakaran Tathra, Red). Yang saya dengar hanyalah belasungkawa dan doa,’’  ungkap Dodds.

Elite politik Australia selalu menghindari isu pemanasan global karena pelaku industri pertambangan. Industri tersebut menyumbang 6,9 persen dari produk domestik bruto (PDB) Australia 2018. Tertinggi ketiga setelah industri jasa dan konstruksi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X