Illegal Tapping Terkuak, Hasil Produksi Meningkat

- Rabu, 4 Desember 2019 | 11:37 WIB

TENGGARONG–Pihak PT Pertamina Field Sangasanga mulai membeberkan hasil investigasi internal setelah temuan pencurian minyak mentah atau illegal tapping. Dari hasil uji laboratorium untuk memastikan temuan minyak mentah di berbagai lokasi penyulingan di Samarinda dan Kukar, dipastikan merupakan milik Pertamina.

PT Pertamina EP Field Sangasanga juga melakukan investigasi internal. Termasuk menghitung potensi pemasukan yang hilang akibat pencurian minyak tersebut. Kepada Kaltim Post, Asisten Manajer Legal & Relations Pertamina EP Sangasanga Field Frans Alexander A Hukom mengatakan, terjadi peningkatan hasil produksi yang signifikan, setelah ditemukannya sejumlah lokasi illegal tapping serta penyulingan ilegal di Samarinda dan Kukar beberapa waktu lalu.

Pihaknya pun mengapresiasi peran TNI dan Polri yang dianggap getol melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian minyak tersebut. Ia membeberkan, dalam satu hari potensi minyak yang dicuri mencapai 32 hingga 35 barrel oil per day (bopd). Sedangkan dalam satu bulan, jumlah minyak mentah hasil produksi yang diperkirakan hilang mencapai 100 hingga 200 bopd.

“Kita tidak juga mengesampingkan usaha pihak bagian produksi untuk meningkatkan hasil produksinya. Tapi di sisi lain, setelah ditemukannya lokasi-lokasi illegal tapping dan penyulingan ini, ternyata hasil produksi cukup meningkat secara signifikan,” ujar Frans. Jika ditaksir ke dalam mata uang rupiah, kerugian atas hasil produksi minyak Pertamina yang hilang diprediksi lebih dari Rp 1 miliar per bulan.

Lanjut dia, jika mata rantai aksi pencurian tak dihentikan, juga memengaruhi potensi pemasukan daerah dalam bentuk dana bagi hasil (DBH) migas. Karena itulah, upaya pihak Pemkab Kukar, TNI dan Polri dalam mendukung pencegahan illegal tapping dianggap mulai membuahkan hasil. Hal lainnya yang menjadi fokus investigasi Pertamina adalah, memastikan adanya keterkaitan antara lokasi penyulingan di sejumlah lokasi di Samarinda dan Kukar terhadap lokasi illegal tapping di pipa Pertamina Sangasanga.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, pihaknya memastikan jika ada kemiripan karakter minyak mentah yang diambil dari seluruh lokasi penyulingan, dengan minyak mentah hasil produksi Pertamina Field Sangasanga. Salah satu indikatornya adalah terkait tingkat kekentalan dari hasil produksi minyak mentah di konsesi Sangasanga dan Anggana, Kukar.

“Kita katakan, memang ada kemiripan jenis minyak yang di penyulingan dengan hasil produksi minyak di Anggana dan Sangasanga,” tambahnya. Sementara itu, hingga kemarin (3/12), polisi masih terus melakukan pengembangan penyidikan kasus illegal tapping di Sangasanga. Termasuk peluang adanya tersangka lain yang melakukan aksi pencurian tersebut.

“Polisi di lapangan masih terus bekerja. Semoga semakin terkuak,” ujar Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Andika Sena. Diwartakan sebelumnya, satu per satu otak di balik pencurian pipa minyak mentah milik PT Pertamina di Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kukar terungkap. Dua orang berhasil dibekuk polisi di lokasi tersembunyi di Kabupaten Berau, Jumat (29/11).

Keduanya memiliki hubungan paman dan keponakan. Keduanya adalah Ma (27) dan He (42) yang diamankan di Desa Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau. Keduanya menghilang sejak terjadinya kebakaran di lokasi pencurian di Kelurahan Sangasanga Dalam pada Senin, 14 Oktober lalu.

Kebakaran yang menghanguskan tiga rumah tersebut, disinyalir akibat aktivitas illegal tapping. Ma rupanya sempat menderita luka bakar di bagian kakinya, namun kini sudah mulai berangsur sembuh. Dari pengakuannya, hampir selama empat bulan setiap harinya, mereka melakukan illegal tapping di lokasi pipa yang terjadi kebakaran tersebut.

“Sudah empat bulan pak,” ujar tersangka He. Kebakaran pada 14 Oktober lalu itu, diduga akibat adanya percikan api pada aki truk yang terkena tumpahan minyak yang disedot ke dalam tandon. Dari dalam pipa, minyak lebih dulu disedot ke dalam penampungan besar, selanjutnya disedot kembali dengan mesin menuju tandon yang sudah ada di atas truk.

Sedangkan Ma berperan mengangkut minyak mentah yang dicuri dengan truk. Dalam semalam, sedikitnya truk yang ia bawa bisa mengangkut sekitar 4-5 ton minyak mentah hasil curian. (qi/riz/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X