Pilkada Balikpapan Tergolong Tak Rawan

- Rabu, 4 Desember 2019 | 11:11 WIB

BALIKPAPAN – Jelang masa Pilkada 2020 di Kota Minyak, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan survei untuk menyusun indeks kerawanan pemilu (IKP).

Ada beberapa lembaga dan instansi yang terlibat dalam survei berbentuk pengumpulan data menggunakan kuesioner. Di antaranya Bawaslu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), kepolisian, hingga media terlibat dalam pengumpulan data IKP tersebut.

Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Balikpapan Ahmadi Aziz mengatakan, tujuan dari IKP agar dapat melihat tingkat kerawanan dalam pilkada.

“Melihat apa pilkada Balikpapan termasuk rawan atau tidak. Apakah rawan, cukup rawan, atau tidak rawan,” katanya.

Nantinya data IKP ini disusun dalam bentuk buku dan launching sekitar April 2020. Sejauh ini, Bawaslu Balikpapan masih dalam tahap pengumpulan data. Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, Bawaslu Balikpapan melihat tingkat kerawanan pilkada di Kota Beriman termasuk tidak terlalu rawan. Indikasinya terlihat dari tidak ada masalah keamanan.

Namun yang tak kalah penting evaluasi bagi Bawaslu dan KPU adalah penyelenggaraan di tingkat bawah masing-masing. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa perlu ada peningkatan sumber daya manusia (SDM). Ada beberapa tim di bawah Bawaslu maupun KPU yang belum mengetahui tupoksi.

“Termasuk saat nanti di TPS, ada juga yang tidak tahu tupoksi-nya. Sehingga sempat terjadi pemungutan suara ulang lantaran tidak profesional. Baik itu pengawas TPS maupun KPPS,” sebutnya. Bawaslu merasa perlu melakukan peningkatan kapasitas melalui bimbingan teknis (bimtek).

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kaltim Galeh Akbar Tanjung menjelaskan, IKP merupakan segala hal yang berpotensi mengganggu atau menghambat proses pemilu demokratis.

Ada pun pembobotan IKP berdasarkan partisipasi 34 persen, kontestasi 35 persen, dan penyelenggaraan 30 persen. Partisipasi yang dimaksud adalah peran masyarakat yang menentukan suksesi Pilkada 2020 nanti. Selanjutnya kontestasi adalah mereka para peserta pilkada yang akan bertarung. Terakhir penyelenggara pemilu.

Dia menyebutkan, Kaltim pada Pemilu 2019 masuk lima besar dari 17 provinsi yang dinilai cukup rawan. Sehingga untuk mencegah aksi seperti itu, maka Bawaslu akan memetakan dan melakukan pencegahan agar potensi itu tidak muncul. (gel/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X