Target Lifting Blok Mahakam Belum Tercapai

- Rabu, 4 Desember 2019 | 11:01 WIB

BALIKPAPAN – Produksi migas Blok Mahakam jelang penutupan 2019 ini meningkat. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi gas Blok Mahakam naik menjadi 708 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dari lifting di akhir September yang hanya mencapai 650 MMSCFD. Kendati demikian, Pertamina belum bisa memenuhi target lifting dari Blok Mahakam tahun ini sebesar 1.1000 MMSCFD.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, Pertamina telah mengebor 104 sumur di blok tersebut. Hingga akhir tahun, perusahaan plat merah itu ditargetkan mengebor 118-121 sumur. Pengeboran di area swamp mencapai 91 sumur yang terdiri dari 86 sumur telah selesai dan lima sumur masih beroperasi. "Sedangkan tajak jack up sebanyak 13 sumur yang terdiri dari 12 sumur selesai dan satu sumur beroperasi," ucapnya belum lama ini.

Sejauh ini, PHM bisa menurunkan cost produksi dan perlahan bisa meningkatkan produksi. Seperti diketahui, kalau mengacu pada cost produksi semasa Total EP, tentu sangat besar. Upaya efisiensi baik dari sisi teknologi dan lainnya cukup membuahkan hasil.

“Sekarang sudah agak bagus. Semisal, dulu dioperasikan dengan cara pemilik lama mahal, sekarang diusahakan bisa masuk hitungannya. Bahkan, saat ini produksi Blok Mahakam bisa hemat 30 persen. Kemudian, dalam satu rencana pembangunan (PoD) dulu hanya bisa beberapa sumur, sekarang bisa ratusan sumur,” sambungnya.

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) telah memulai tahap konstruksi proyek Peciko 8A. Proyek ini diharapkan mampu menambah produksi minyak dan gas di Blok Mahakam. Mulainya proyek ini ditandai dengan dimulainya salah satu milestone di proyek pemasangan booster compressor dan deck extension di platform SWP-G Lapangan Peciko.

Milestone tersebut adalah kegiatan first steel cutting, seremoni pemotongan plat baja pertama, sebagai tanda dimulainya tahap konstruksi proyek Peciko 8A yang dilakukan di fasilitas PT Asta Rekayasa Unggul.

General Manager PHM John Anis mengatakan, objektif dari proyek ini adalah penambahan cadangan di Peciko sebesar 7.3 BSCF gas dan 34 kbbls kondensat, dengan cara menurunkan tekanan alir kepala sumur ke mode operasi sangat rendah (LLP–Low Low Pressure) untuk sumur-sumur di platform SWP-G.

Selanjutnya proyek-proyek booster compressor sejenis sedang dipersiapkan untuk beberapa platform di lapangan Peciko untuk penambahan cadangan di lapangan tersebut. Lebih jauh, booster compressor sedang dikaji untuk diterapkan juga pada lapangan offshore lainnya yaitu lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam.

Proyek senilai USD 15,3 juta ini dikerjakan oleh kontraktor asli Kalimantan Timur (PT Asta Rekayasa Unggul) dengan melibatkan 100 persen pekerja dari masyarakat Samboja dan sekitarnya. Basic engineering sudah mulai dikerjakan sejak kuartal pertama 2018, sementara pengerjaan proyek diharapkan selesai di kuartal ketiga 2020.

Dia menyampaikan, proyek ini merupakan brown field (pengembangan dari fasilitas yang sudah ada) pertama di PHM dan keberhasilan proyek ini diharapkan akan menjadi standar untuk pelaksanaan proyek brown field selanjutnya.

“PHM terus berupaya tanpa henti untuk mengembangkan potensi-potensi yang masih ada di Wilayah Kerja Mahakam. Dan kami mengerahkan segala daya upaya dan terus mencari berbagai terobosan dan inovasi dalam upaya menahan laju penurunan produksi alamiah, namun dengan tetap mengutamakan keselamatan, efisiensi, dan pengambilan risiko yang terukur,“ jelasnya.

Dia menerangkan, bahwa pengerjaan proyek dengan nilai yang cukup besar oleh kontraktor lokal merupakan bentuk kepercayaan PHM terhadap kemampuan perusahaan yang berada di sekitar wilayah operasi, sekaligus sebagai wujud nyata komitmen pemberdayaan masyarakat setempat. \

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB
X