Paus Itu Mati sebelum Terdampar, Lalu Dibakar di Pantai

- Selasa, 3 Desember 2019 | 11:06 WIB

BALIKPAPAN-- Penemuan bangkai paus bungkuk di perairan Balikpapan, persisnya di pantai Lanud Dhomber Balikpapan pada Minggu (1/11) malam menghebohkan banyak warga dan netizen. Kematian hewan bernama ilmiah Megaptera novaeangliae ini bisa jadi dikarenakan beberapa faktor, baik alamiah ataupun pencemaran.

Ketika ditemukan, bangkai paus memiliki panjang 10 meter 60 sentimeter, berdiameter perut 5 meter dengan berat diperkirakan 2 hingga 3 ton. Dari bentuk tubuhnya paus tersebut masuk kategori dewasa, dan diperkirakan telah berusia lebih dari 10 tahun.

Kondisi paus sendiri sudah ditemukan dalam kondisi kode C4, di mana terjadi pembusukan parah, sehingga tidak dimungkinkan untuk dilakukan autopsi atau pembedahan pada bagian organ dalam tubuh paus. Terpaksa paus dibakar agar tidak terjadi pencemaran lingkungan mengingat aroma tubuh paus yang membusuk.

Hery Seputro, Koordinator TPI Klandasan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan menuturkan, paus bungkuk atau humpback whale adalah mamalia yang hidup dalam lautan dalam. Paus bungkuk menjadikan kriil, yaitu krustasea kecil yang mengonsumsi ganggang sebagai makanannya. Di banyak negara, paus bungkuk termasuk hewan yang dilindungi dan tengah langka.

Soal temuan bangkai paus ini, ia berkomentar, "Kematiannya bisa karena faktor alamiah, yakni adanya mangsa atau musuh paus, yakni ikan hiu sebagai predator".

Di luar itu, kematian paus bisa saja dikarenakan ulah manusia, di antaranya seismik, di mana perusahaan tengah melakukan pengeboran atau pencarian minyak, dan tumpahan minyak ini mengenai sonar pada ikan paus.

"Ketika terkena pencemaran (minyak) menyebabkan paus kehilangan fungsi sonar, sehingga mereka tidak bisa mencari makan, ataupun mencari keluarganya. Itu bisa mengganggu arah paus dan perlahan-lahan akan mati," jelas pria yang juga dikenal sebagai pemerhati lingkungan, khususnya biota laut ini.

"Kemungkinan karena sampah plastik, itu sangat masuk akal juga," timpalnya.

Perairan Balikpapan termasuk kawasan teduh dan hangat, di mana berbagai mamalia air lainnya juga hidup di dalamnya. Seperti dugong, pesut dan lumba-lumba hidung botol. Itu pula yang tak menutup kemungkinan kata Hery membuat paus bungkuk tertarik berkunjung. Biasanya paus betina mampir di perairan hangat untuk melahirkan, sedangkan paus jantan datang ketika musim kawin tiba.

Wilayah pesisir Balikpapan sendiri terdiri dari dua sisi, yakni pesisir barat dan pesisir timur. Pesisir timur berbatasan dengan Selat Makassar yang berupa lautan dalam di mana kemungkinan asal paus datang.

Dirinya pun menjelaskan, paus betina hidup dalam berkelompok dan paus jantan bertipe soliter atau hidup menyendiri. Meskipun tidak secara jelas, tetapi ketika dilihat secara kasatmata, bangkai paus diduga berkelamin jantan.

"Paus betina memiliki tubuh lebih bulat, sedangkan jantan tubuhnya memanjang," bebernya.

Terkait pengawasan di wilayah, sejauh ini pihak kota tidak bisa melakukan, karena batas wilayah perairan 0 hingga 12 mil sudah masuk wewenang provinsi. Hery juga tidak menerima laporan dari warga ataupun nelayan sebelumnya yang melihat kedatangan paus ini di perairan Balikpapan dalam kondisi hidup. (lil/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X