Gaji guru honorer sedang diupayakan setara dengan UMK. Dukungan legislatif diapresiasi Disdikbud Kukar.
TENGGARONG - Tak hanya persoalan infrastruktur pendidikan, kesejahteraan guru di Kukar juga menjadi salah satu poin yang diperjuangkan dalam struktur APBD Kukar 2020. Wacana kenaikan gaji guru honorer setara upah minimum kabupaten (UMK) diusulkan segera direalisasikan.
Wakil Ketua DPRD Kukar Didik Agung Wahono mengatakan, pihaknya serius untuk merealisasikan wacana tersebut. Selain melakukan konsultasi dengan instansi terkait, pihaknya juga melakukan kunjungan ke sejumlah kota yang telah merealisasikan gaji guru honorer setara UMK.
Salah satunya Balikpapan yang menurutnya sudah memberikan alokasi anggaran gaji setara UMK Balikpapan. “Akhir pekan lalu, kami sudah mengunjungi Disdikbud Balikpapan. Kami ingin tahu apa saja payung hukum dan regulasinya. Supaya di Kukar bisa setara UMK tersebut,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Didik Agung Wahono mengatakan, kunjungan tersebut sebagai pembanding terkait keluhan pendapatan para tenaga kependidikan aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN di Kukar yang selama ini masih terasa rendah.
Ia menyebutkan, guru honorer di Kukar dengan SK Dinas Pendidikan berjumlah 2.455 orang yang digaji melalui dana BOS kabupaten. Sementara guru honorer SK dari kepala sekolah (swasta) berjumlah 3.116 orang. Jadi, total guru honorer di Kukar berjumlah 5.571 orang.
“Gaji guru honorer di Kukar mulai Rp 250 ribu sampai Rp 1 juta. sementara yang sudah sertifikasi sekitar Rp 2 juta. Sementara di Balikpapan katanya sudah mencapai Rp 2,7 juta setara UMK,” tambahnya.
Dengan adanya referensi tersebut, pihaknya melalui Komisi IV DPRD Kukar segera melakukan komunikasi terhadap Pemkab Kukar untuk memberikan usulan tersebut.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Ikhsanuddin Noor mengakui, kesejahteraan tenaga pendidik di Kukar masih rendah. Gaji guru honorer saat ini masih di bawah Rp 1 juta. Ia pun mengapresiasi dukungan legislatif yang memperjuangkan kesejahteraan guru honorer di Kukar.
“Tentu saja ini menjadi kabar gembira bagi para guru honorer. Apalagi saat ini, kondisi kesejahteraan memang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan,” katanya. (qi/kri/k16)