Waspadai Cuaca dan Distribusi, Inflasi Bisa Naik

- Selasa, 3 Desember 2019 | 10:29 WIB

SETELAH mengalami deflasi pada dua bulan terakhir, Kaltim mencatatkan inflasi sebesar 0,21 persen pada November lalu. Bulan ini diprediksi inflasi kembali terjadi di Bumi Etam. Hal itu seiring jatuhnya hari besar keagamaan nasional (HBKN) pada 25 Desember mendatang. Namun inflasi dipastikan terkendali di bawah 1 persen, jika melihat tren tahun sebelumnya.

Pada November lalu, inflasi Kaltim berasal dari inflasi Samarinda sebesar 0,27 persen dan Balikpapan 0,14 persen. Inflasi di Kaltim dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok bahan makanan, yang mengalami inflasi sebesar 0,88 persen diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen.

Juga kelompok kesehatan dengan inflasi sebesar 0,10 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen dan kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga dengan inflasi sebesar 0,02 persen. Sementara itu kelompok transportasi dan komunikasi mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dan kelompok sandang dengan deflasi sebesar 0,32 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengatakan, pihaknya tidak bisa memprediksi. Hanya saja jika melihat tren tahun sebelumnya pasti akan terjadi inflasi pada akhir tahun. Berdasarkan data BPS, pada Desember 2017 terjadi inflasi 1,02 persen dan Desember 2018 terjadi inflasi 0,54 persen. Jadi ada kemungkinan besar akan terjadi inflasi pada Desember 2019.

“Tapi kita tidak bisa perkirakan itu. Tergantung kondisi harga-harga nanti pada Desember,” jelasnya, Senin (2/12). Jika melihat tren tersebut, pasti terjadi inflasi. Namun, pada November 2018 dan 2017 Kaltim mencatatkan deflasi. Sedangkan tahun ini malah inflasi 0,21 persen. Hal itu disebabkan inflasi pada Oktober 2017 dan 2018 lebih tinggi, dibandingkan posisi inflasi pada Oktober 2019.

“Kita bisa perkirakan dari tren ini, tapi memang perkiraan tersebut tidak bisa dijadikan acuan. Semua bisa saja berubah, misalnya karena faktor cuaca atau pengiriman yang lambat dan hambatan lainnya yang menyebabkan harga pangan menjadi tinggi, sehingga perhitungan inflasi bisa berbeda,” pungkasnya. (ctr/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X