Ucapan Terima Kasih Hongkongers untuk AS

- Senin, 2 Desember 2019 | 12:20 WIB

HONGKONG– ’’Gencatan senjata’’ sudah berakhir. Akhir pekan lalu, warga Hongkong melakukan aksi protes lagi. Seperti demonstrasi sebelumnya, mereka kembali berseteru dengan polisi saat malam tiba.

Unjuk rasa kemarin (1/12) sebenarnya diawali aksi damai. Pada pagi hari, ratusan orang tua mengajak anaknya untuk ikut memprotes pemerintah. Mereka memegang balon kuning serta menempelkan gambar dan tulisan di gedung pemerintah.

’’Tolong, jangan memakai gas air mata lagi. Itu bisa melukai kami, kamu, dan binatang,’’ tulis salah seorang anak sebagaimana dilansir New York Times.

Warga Hongkong juga berkumpul di depan Konsulat AS untuk Hongkong. Mereka melambaikan bendera Amerika Serikat untuk menunjukkan rasa terima kasih. Gedung Putih baru saja meloloskan Hong Kong Human Rights and Democracy Act. Undang-undang tersebut bakal memberikan sanksi kepada siapa saja yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Hongkong.

Sementara itu, aksi di wilayah Tsim Sha Tsui berakhir ricuh. Pengunjuk rasa sudah diberi izin untuk melakukan aksi di rute terbatas. Namun, demonstran perlahan berjalan menuju barikade polisi. ’’Pemerintah belum mendengarkan. Karena itu, kami akan terus turun ke jalan,’’ ungkap mahasiswa bermarga Chen kepada Agence France-Presse.

Hongkongers memang tidak pernah kapok. Pada Sabtu, aksi mereka pun disambut tindakan keras dari aparat. Demo malam minggu itu juga diwarnai kasus kekerasan yang terekam dalam sebuah video. Dalam cuplikan rekaman gambar, seorang pria yang ingin membuka barikade dipukul dengan tongkat besi.

’’Belum ada penangkapan (atas kasus tersebut, Red). Tapi, ini adalah kejahatan serius dan korban bisa saja meninggal,’’ ujar Kepala Kepolisian Hongkong Tang Ping-keung.

Sampai saat ini, kepolisian Hongkong sudah menahan 5.890 orang yang melakukan protes. Karena itulah, Kepala HAM PBB Michelle Bachelet meminta Carrie Lam bertindak lebih manusiawi.

’’Lam seharusnya mengadakan investigasi independen yang dipimpin hakim,’’ tutur Bachelet dalam artikel opini di South China Morning Post. (bil/c14/sof)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X