Curigai Lokasi Lain Produksi Minyak Ilegal

- Senin, 2 Desember 2019 | 11:57 WIB

Hampir sebulan kasus illegal tapping bergulir. Berawal dari penemuan pencurian minyak di Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar). Berlanjut dengan terungkapnya kasus penyulingan ilegal di Kecamatan Sambutan dan Palaran, Samarinda serta di Jalan Masjid, Desa Sungai Mariam, Kecamatan Anggana, Kukar.

 

SAMARINDA-Polresta Samarinda mengklaim hingga kini masih terus mencari dalang di balik praktik penyulingan minyak ilegal tersebut. Satu tersangka telah ditetapkan. Tujuh saksi sudah dimintai keterangan.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa mengatakan, Ardiansyah yang menjadi tersangka merupakan penanggung jawab penyulingan minyak ilegal di Jalan Telkom, Kecamatan Sambutan.

Salah satu saksi yang diperiksa bernama Rudi. Rumahnya hanya berjarak sekitar 10 meter dari tempat penyulingan minyak mentah ilegal di Kecamatan Palaran. Rudi disebut pernah menyampaikan, setiap tiga hari ada truk tangki yang datang. Pada bagian truk ada tulisan PT IBS. Bukan hanya itu, dia juga menyebutkan nama Miko, si pemilik lahan.

Damus menjelaskan, saat para penyidiknya meminta keterangan terhadap Rudi, pria asal Toraja itu enggan berkomentar banyak. “Sudah dimintai keterangan kok dari anggota saya. Dia (Rudi) bilang enggak tahu pasti nama truk itu malahan,” ucapnya.

Dia menerangkan, keterangan yang diberikan Rudi bukan menjadi alat bukti yang kuat. Sementara Ardiansyah selaku penanggung jawab, belum bisa memberikan keterangan banyak. “Kami masih coba dikit-dikit,” tutur perwira yang pernah bertugas di Kukar tersebut.

Soal pelaku yang mendistribusikan minyak mentah ke Ardiansyah juga masih menjadi tanda tanya besar. Bukan hanya itu, jalur penjualan minyak olahan ilegal belum diketahui secara pasti. “Dia (Ardiansyah) ngakunya enggak tahu juga,” terangnya.

Perwira balok tiga tersebut menerangkan, Ardiansyah selama ini tidak mengetahui pemasok minyak mentah tersebut. Sebab dirinya hanya pengolah.

Bak mencari jarum dalam jerami, polisi masih terus mencari benang merah kasus illegal tapping. Minimnya keterangan, membuat polisi susah membongkar kasus yang merugikan negara itu.

Di lain sisi, Tim Gabungan Satuan Tugas (Satgas) PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga bersama TNI-Polri masih terus melakukan penyisiran pipa milik BUMN perminyakan itu. Legal and Relation PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga Frans Hukom masih mencurigai ada lokasi penyulingan di tempat lain. “Kecurigaan itu ada tapi belum bisa saya siarkan,” ucapnya.

Dari tujuh lokasi yang berhasil diketahui, petugas gabungan tak mendapati para pelaku. “Kalau lokasi penyulingan minyak yang kami temukan (Anggana) memang sudah tidak ada pelaku. Sepertinya sudah lama ditinggalkan,” bebernya.

Disinggung adanya kebocoran informasi sehingga hanya satu tersangka yang berhasil dibekuk petugas, Frans tak mau berspekulasi. “Kalau itu saya enggak bisa sampaikan. Mungkin karena sudah tahu (ada penertiban), jadi mereka (penyuling minyak ilegal) tiarap dulu,” tutur pria berkacamata tersebut.

Kini, lanjut dia, pihaknya hanya fokus melakukan penyisiran. Sementara proses hukum dan dalang di balik kasus illegal tapping dan penyulingan minyak ilegal diserahkan ke kepolisian. “Fokus itu dulu (penyisiran),” singkatnya.

Frans menuturkan, saat ini pihaknya ingin memastikan agar illegal tapping tidak terjadi lagi di kawasan produksinya. Jika nanti dirasa perlu, pihaknya akan menggandeng Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim agar pengungkapan kasus bisa lebih efektif. “Sementara kami berharap aparat bisa mengungkap jaringan itu,” ucapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X