SAMARINDA–Penolakan pengesahan APBD Samarinda 2020 hanya berumur sehari. Para penghuni Basuki Rahmad, sebutan DPRD Samarinda, mengamini anggaran Rp 3,024 triliun untuk disahkan, Sabtu (30/11).
Sehari sebelumnya, tujuh dari delapan fraksi di dewan menyoal dana gelondongan Rp 702 miliar yang mendadak muncul di rencana APBD 2020 tanpa melalui pembahasan antara tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD. Ketujuh fraksi yang menolak itu, F-PDIP, F-Gerindra, F-Golkar, F-PKS, F-PAN, F-NasDem, dan Fraksi Kebangkitan Pembangunan (PKB dan PPP).
Hanya F-Demokrat yang menilai pengesahan sebaiknya tetap dilanjutkan meski memiliki beberapa catatan. “Alasan penundaan itu kan sederhana. Perincian dana gelondongan itu agar tidak ada masalah ke depannya,” tutur Ketua DPRD Samarinda Siswadi, Sabtu lalu.
Selepas paripurna, Jumat (29/11), DPRD bersepakat menunda agar TAPD yang diketuai Sekretaris Kota Samarinda Sugeng Chairuddin menjabarkan asal-usul dan peruntukan dana Rp 702 miliar itu. Siswadi melanjutkan, Banggar dan TAPD langsung menggelar rapat maraton ihwal asal-usul dana Rp 702 miliar itu. “Dari koordinasi itu klir untuk apa saja dana itu,” tuturnya.
Dana itu berasal dari dana alokasi khusus (DAK) fisik Rp 139 miliar dan DAK nonfisik Rp 161 miliar. Lalu, ada Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim Rp 474 miliar dengan 113 item kegiatan.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang menuturkan, memang ada sedikit kendala dalam penyusunan APBD 2020. Tapi, dia menegaskan, semua sudah beres karena DAK dan Bankeu itu telah diajukan perinciannya ke dewan. “DAK dan Bankeu ini kan bantuan pusat dan provinsi yang sudah ada peruntukannya. Sudah klir, sudah dijabarkan,” sebutnya.
Orang nomor wahid di Kota Tepian itu menyebut, peruntukan APBD secara keseluruhan masih berkutat untuk urusan peningkatan kualitas jalan, penanganan banjir, serta pembangunan beberapa gedung sekolah. “Kan masih ada yang belum punya, masih numpang. Kami upayakan punya bangunan sendiri 2020,” singkat politikus Demokrat Kaltim itu. (*/ryu/dns/k8)