SANGATTA–Satu destinasi wisata baru di Kutim belum familier terdengar masyarakat. Kawasan Pantai Teluk Prancis, di Kelurahan Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan, yang mempunyai pasir putih dan perairan biru.
Ada dua pilihan jalur yang dapat ditempuh. Melalui darat menghabiskan waktu satu jam, dengan kondisi jalanan tanah gembur. Selain itu, dapat ditempuh menggunakan kapal. Dengan menghabiskan waktu yang tak jauh berbeda.
Bupati Kutim Ismunandar mengatakan, tempat wisata memang belum banyak diketahui wisatawan. Sehingga, dia memiliki wacana untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
"Alhamdulillah, bertambah lagi tempat wisata sekarang. Destinasi wisata dekat dari kota," ujarnya saat diwawancarai di lokasi Ahad (1/12). Masyarakat selain bisa berenang juga bisa memancing dan kemah. Namun, akses medan jalan yang ditempuh masih tergolong ekstrem. Jadi, dia berencana menggandeng stakeholder.
"Potensinya besar sekali, saya sudah lihat sendiri. Meski kondisi jalannya belum baik, ke depan akan diperbaiki," ungkapnya.
Menurut dia, menata kawasan hanya membutuhkan sedikit sentuhan. Terlebih, daerah pulau masih sangat asri dan belum tersentuh warga. Menurutnya, ia fokus untuk mempromosikan bagi pengunjung lokal terlebih dahulu.
"Nanti di sini akan ada sumur dalam. Kemudian jika akan ada bangunan harus tertata, jangan sampai kumuh. Kalau promosi ke luar Kutim nanti saja, tunggu semua memadai," pintanya.
Di tempat yang sama, pengelola Teluk Prancis Herlang menjelaskan, lahan seluas 75 hektare itu belum terjamah sama sekali. Sehingga, dia berinisiatif mengelola dan memperbaiki fasilitas penyedia.
"Potensi wisata besar. Hewan laut segar bisa mudah didapat, pasirnya putih. Kalau masyarakat tahu pasti senang," terangnya. (*/la/dra/k8)