SAMARINDA - Belum tersambungnya jaringan telekomunikasi di daerah pelosok Teluk Sumbang Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, membuat Telkomsel berencana masuk di daerah tersebut.
Teluk Sumbang tidak masuk wilayah kerja Telkomsel Samarinda. Daerah itu ternyata masuk di wilayah kerja Kalimantan Utara Telkomsel berpusat di Tarakan. Untuk itu, masukan agar operator seluler ke salah satu objek wisata itu segera direalisasikan.
"Kita akan sampaikan ke Telkomsel yang memiliki wilayah kerja di Kalimantan Utara," ujar Manajer Network Service Telkomsel Samarinda, Sahat VP Silalahi saat jumpa pers bersama General Manager Digital Products Sales Telkomsel Area Pamasuka, Franky Tumbelaka, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Telkomsel Samarinda terus mengembangkan jaringannya 4G di Mahakam Ulu. Terdapat 5 wilayah yang sudah masuk jaringan Telkomsel di daerah perbatasan RI Malaysia tersebut.
"Untuk Samarinda, kita lagi berencana membangun jaringan ke Mahakam Ulu. Kita lihat memang medannya seperti apa. Kita sudah hadir 4G disana. Untuk di Kecamatan Biduk-Biduk memang ada yang tidak terlalu bagus dan kebetulan masuk wilayah network Kalimantan Utara. Nanti kita sampaikan ke teman-teman disana," ujar Sahat.
Saat ini, Teluk Sumbang teraliri listrik 24 jam dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang beroperasi sejak tahun 2018. Hal ini mendorong semakin bertambahnya masyarakat bermukim. Adapun kebutuhan air bersih terpenuhi dari mata air perbukitan.
Meski begitu, jaringan telekomunikasi di Teluk Sumbang belum masuk. Warga sangat terbatas berkomunikasi dengan dunia luar.
Sebelumnya, Kepala Teluk Sumbang, Abdul Karim (55) mengatakan pada era Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sudah diajukan proposal pembangunan menara telekomunikasi.
"Kami sudah siapkan lahan untuk pendirian menara tanpa dibeli siapapun," katanya.
Teluk Sumbang paling ujung berbatasan dengan Kutai Timur, dijelaskan Abdul Karim, merupakan daerah kunjungan wisata yang akan bisa bersaing tempat wisata lain di Berau bila ada jaringan komunikasi.
Terdapat 15.000 hektar hutan di Teluk Sumbang. Warga yang bermukim kini sudah ada 201 Kepala Keluarga atau 726 jiwa. Mereka mengandalkan mata pencarian dari nelayan dan berladang. (mym)