SAMARINDA–Candra Andika (34) mesti dirawat di Rumah Sakit Hermina setelah menjadi bulan-bulan warga di Jalan Rapak Indah, RT 35, Kelurahan Karang Asam Ilir, Sungai Kunjang, Kamis (28/11), karena melakukan tindakan tidak terpuji. Terhitung sejak Agustus 2019, enam kali Candra melempar tinja ke Langgar Nurul Jannah.
Media ini kembali menghubungi Pairin (50), ketua RT 35 Karang Asam Ilir. Dia menerangkan, Kamis malam warga setempat bersama pihak keluarga Candra, Babinsa, dan Polsek Sungai Kunjang telah melakukan mediasi. Dari pertemuan itu, disepakati tidak akan melanjutkan ke ranah hukum. "Sudah ketemu kedua belah pihak, nggak sampai ranah hukum," jelasnya.
Pairin juga menjelaskan, pihak keluarga telah menjelaskan Candra diduga memiliki gangguan kejiwaan. "Orangnya (Candra) itu memang setengah-setengah (stress), sudah dijelaskan keluarganya kok," tambahnya.
Babinsa Karang Asam Ilir, lanjut Pairin, telah menelusuri latar belakang Candra. "Babinsa sudah hubungi Babinsa tempat tinggal dia (Candra), sebelumnya dia juga pernah melempari rumah tetangganya dengan tinja juga," tandasnya.
Saat ditanya alasan Candra melempari Langgar yang telah didirikan sejak 1998, Pairin mengatakan, itu hanya untuk menagih utang kepada Budianur yang telah masuk bui dua tahun lalu lantaran kasus narkoba. "Ya cuma karena mau nagih utang. Budianur itu ya memang warga sini, tapi sudah di penjara. Namanya dia (Candra) itu ada gangguan, kami maklumi saja," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Sungai Kunjang Kompol I Ketut Gede Suardana membenarkan adanya pertemuan kedua belah pihak melakukan mediasi dan sepakat untuk berdamai. "Kedua belah pihak sudah bertemu semalam, sepakat berdamai, sudah dibarengi dengan surat pernyataan," jelasnya. (*/dad/kri/k8)
