Kekejaman Berlanjut, Israel Tembak Remaja Palestina

- Minggu, 1 Desember 2019 | 13:03 WIB

GAZA CITY - Tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina di dekat perbatasan Gaza. Penembakan terjadi saat gerombolan pemuda Palestina mendekati pagar perbatasan meski unjuk rasa rutin setiap Jumat dibatalkan.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/11), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa satu remaja Palestina yang tewas itu bernama Fahd al-Astal (16). Dilaporkan bahwa remaja itu terkena tembakan di bagian perut.

Penembakan oleh tentara Israel terjadi di wilayah Khan Yunis bagian timur di Gaza sebelah selatan, pada Jumat (29/11) waktu setempat. Empat warga Palestina lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang sama.

Unjuk rasa di perbatasan Gaza dan Israel yang digelar rutin setiap Jumat, resmi dibatalkan pada Jumat (29/11) waktu setempat. Namun, menurut warga Gaza, sejumlah kecil warga Palestina yang kebanyakan anak muda tetap mendekati pagar perbatasan.

Terkait laporan kematian seorang remaja Palestina ini, militer Israel menyatakan masih mengeceknya. "Kami tengah memeriksa informasi soal kematian seorang warga Palestina," ucap juru bicara militer Israel kepada AFP.

"Dalam beberapa jam, belasan demonstran berkumpul di dekat pembatas keamanan di Jalur Gaza," imbuh juru bicara tersebut.

"Sejumlah upaya untuk mendekati pembatas dan upaya sabotase dilakukan dan beberapa peledak dilemparkan ke pembatas. Pasukan Israel menggunakan metode pembubaran kerusuhan dan peluru tajam," sebutnya.

Sedikitnya 348 warga Palestina tewas akibat tembakan tentara Israel di Gaza sejak unjuk rasa rutin digelar sejak Maret 2018. Lebih dari separuh jumlah itu tewas dalam unjuk rasa. Sisanya tewas akibat serangan udara atau terkena tembakan tank.

Unjuk rasa yang digelar rutin di perbatasan Gaza dan Israel itu bertujuan menuntut Israel untuk mencabut blokade atas Gaza dan agar warga Palestina diizinkan kembali ke wilayah asal mereka yang kini diduduki Israel.

Pihak Israel menuduh Hamas yang menguasai Gaza sebagai pihak yang merencanakan unjuk rasa dan memanfaatkannya sebagai kedok untuk menutupi serangan-serangan yang dilakukannya. Israel dan Hamas sudah tiga kali berkonflik sejak 2008. (nvc/idh/int/abi2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X