Ayoo..!! Kini Saatnya Investasi Properti

- Minggu, 1 Desember 2019 | 12:54 WIB

SAMARINDA- Status calon ibu kota negara (IKN) baru nampaknya belum mampu mendongkrak penjualan rumah di Bumi Etam. Sepanjang tahun ini permintaan rumah mewah masih sepi. Pun rumah subsidi yang juga mengalami stagnansi.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Kaltim Bagus Susetyo mengatakan, tahun ini ditargetkan rumah yang terjual mencapai 4.000 unit. Walau sampai November belum mencapai target, pembangunan rumah baru pada pengembang REI Kaltim sudah menyentuh 2.200 unit. “Rumah subsidi secara unit tercapai tapi secara penyerapan belum tercapai,” katanya, Jumat (29/11).

Rumah subsidi, tambahnya, sedang mengalami stagnansi pada Agustus sampai November. Kondisi ini disebabkan kurangnya anggaran subsidi dari pemerintah. Diharapkan di pengujung tahun bisa lebih baik. Sebab sudah ada penambahan pencairan dana sekitar Rp 2 triliun di Indonesia. Dana ini bisa menutupi 13 ribu rumah subsidi. “Semoga dana itu bisa membantu menambah penyerapannya,” ujarnya.

Dia menjelaskan, sepanjang tahun ini tidak banyak perubahan yang berarti dibandingkan tahun lalu. Market share terbesar masih berasal dari rumah subsidi dan rumah menengah. Sedangkan untuk rumah mewah, tahun ini yang terjual tidak sampai 500 unit.

Kondisi ini cukup disayangkan karena saat ini merupakan momen yang tepat untuk membeli rumah. Sebagian besar pengembang sedang memberikan harga yang sangat murah. Ke depan harga hunian dipastikan naik, apalagi jelang IKN pada 2024 mendatang. Artinya, pada saat harga belum melonjak masyarakat bisa memanfaatkan momen.

Meski demikian, pihaknya tetap optimistis bisnis properti bisa terus berkembang. Karena masyarakat Indonesia masih memerlukan sekitar 12 juta rumah. Sehingga secara kebutuhan bisnis properti masih menjanjikan. Walaupun, untuk saat ini yang masih bisa dijual adalah rumah bersubsidi.

“Saya optimistis tahun depan bisa lebih baik, seiring dipilihnya Kaltim sebagai IKN yang baru. Ekonomi rakyat akan bergerak, tentunya kebutuhan rumah sebagai kebutuhan primer akan berkembang,” pungkasnya. (ctr/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X