Benturan keras dua kendaraan mengejutkan warga kemarin (29/11). Suratno terseret beberapa meter. Kejadiannya di Jalan Poros Melak, Kecamatan Sekolaq Darat, tepatnya sebelum Simpang Empas. Nyawanya tak tertolong begitu warga mengevakuasi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Harapan Insan Sendawar.
SENDAWAR-Pria 54 tahun diketahui ingin menjemput anaknya pulang sekolah. Warga Kampung Sri Mulyo, Kecamatan Sekolaq Darat, Kubar, jadi korban ugal-ugalan pelajar.
Di usia yang belum saatnya mengemudikan kendaraan, dua pelajar yang duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), justru merenggut nyawa pria paruh baya. Informasi yang dihimpun, dua pelajar SMP di Kubar mengemudikan motor dengan melaju di atas kecepatan normal.
"Seorang pelajar dibawa ke RSUD HIS, kalau satunya kabur setelah menabrak,” ungkap warga yang enggan menyebutkan identitasnya saat ditemui. Suratno juga sempat dibawa ke RSUD HIS. Sayang, begitu sampai, nyawanya tak tertolong," sambungnya.
Di Sekolaq Darat, Suratno cukup dikenal warga. Ia salah satu pembina di Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sekolaq Darat. Almarhum tercatat sebagai panitia MTQ XIV Kabupaten Kubar yang belum lama digelar.
Aksi ugal-ugalan bermotor anak di bawah umur dianggap selalu meresahkan dan sulit dibendung. Hal itu sering terjadi hampir di semua daerah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kubar sering mengimbau kepada sekolah, termasuk mengingatkan pelajar untuk tidak menggunakan motor jika belum saatnya. "Upaya itu diabaikan mereka (pelajar). Semua kembali kepada orangtua untuk menasihati anaknya," ujar Kepala Disdikbud Kubar Silvanus Ngampun.
"Kepada sekolah agar tidak bosan mengingatkan orangtua untuk lebih efektif mengawasi dan mengingatkan anaknya tidak kebut-kebutan di jalan. Saya harap jangan ada lagi korban seperti ini di Kubar," pintanya.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Kubar Iptu Edho Damara Yudha belum bisa memberikan keterangan terkait kecelakaan lalu lintas tersebut lantaran belum bisa dihubungi. (rud/dra2/k16)
