SENDAWAR - Sarana dan prasarana pendidikan di Kutai Barat (Kubar) masih ada yang diabaikan perawatannya. Padahal, sekolah tidak hanya tempat mengajarkan mata pelajaran, tapi juga wajib menanamkan sifat sosial dan peduli lingkungan.
Masalahnya, sarana pendidikan yang terpelihara dengan baik akan digunakan oleh regenerasi selanjutnya. “Tingkatkan kebersihan. Salah satu contoh kecil saja sarang laba-laba dibersihkan dan dirapikan. Ini sederhana tapi penting,” kata Bupati Kubar FX Yapan, mengingatkan guru dan staf SMP Katolik 2 WR Soepratman di RT 3, Kelurahan Barong Tongkok, Kecamatan Barong Tongkok, baru-baru ini.
Menurut dia, menjaga kebersihan sekolah tidak hanya jadi kewajiban petugas kebersihan, tetapi juga tanggung jawab semua pihak, termasuk guru dan siswa. “Anak-anak perlu diajari kebersihan, termasuk guru juga, itu bagian dari pendidikan karakter,” katanya.
Bupati meminta kepala sekolah dan guru-guru harus punya inisiatif dalam mengelola sekolahnya. Harus ada rasa memiliki dan bangga terhadap sekolah di manapun diberi tugas dan kepercayaan sebagai kepala sekolah. “Diharapkan sekolah dapat menjadi tempat yang menyenangkan, aman, dan ramah terhadap siswa,” imbaunya.
Dari pantauan media ini, banyak pihak sekolah yang tidak merawat sarana dan prasarana pendidikan dengan baik. Akibatnya, bangunan yang masih baru sudah banyak rusak fasilitasnya. "Memang pihak komite sekolah harus terlibat. Selain itu, para orangtua peserta didik agar fasilitas pendidikan menjadi perhatian bersama," kata Ketua Dewan Pendidikan Kubar Agus Sopian.
Dia menyarankan, pemerintah wajib memantau sarana dan prasana pendidikan yang sudah tidak layak lagi. Jangan sampai ketidaklayakan membuat petaka bagi anak didik. Seperti yang terjadi di Pulau Jawa, bangunan ambruk menewaskan muridnya. (rud/kri/k16)