Finishing Buruk

- Jumat, 29 November 2019 | 11:20 WIB

BALIKPAPAN– David da Silva digadang-gadang bisa ”meledak” saat Persebaya menghadapi tim juru kunci Semen Padang di Stadion Batakan, Balikpapan, kemarin sore. Ekspektasi itu tak salah jika melihat performa dia di dua laga sebelumnya. Da Silva mencatatkan brace kala Persebaya menang 3-2 atas PSM Makassar (14/11). Kemudian, jadi penentu kemenangan ketika menundukkan Persipura Jayapura 1-0 (24/11).

Namun, tuah striker asal Brasil itu seolah sirna. Beberapa peluang matang yang didapat pemain berkepala plontos tersebut gagal berbuah gol. Padahal, sepanjang laga, Da Silva mampu melepaskan enam tendangan ke gawang Semen Padang yang dikawal Teja Paku Alam. 

Bahkan, pelatih Semen Padang Eduardo Almeida menilai timnya cukup beruntung. Sebab, di babak pertama, anak asuhnya tampil dengan tempo lambat. ”Kami memulai laga dengan buruk. Kami bisa saja kebobolan tiga gol di babak pertama kalau mereka (Persebaya) mampu memanfaatkan peluang dengan baik,” kata pelatih asal Portugal itu. 

Pelatih Persebaya Aji Santoso tak menampik hal tersebut. Dia bahkan melihat ada tujuh peluang matang sepanjang babak pertama. Namun, hanya Diogo Campos yang mampu mencetak gol pada menit ke-10. Itu pun kemudian langsung dibalas Semen Padang melalui gol Vanderlei Francisco sebelas menit berselang. 

Meski penampilan Da Silva labil, Aji ogah menyalahkan pemain. ”Tidak ada yang salah dengan pemain dan cara main anak-anak. Semua sudah menjalankan sesuai instruksi,” kata pelatih 49 tahun itu seusai laga. Hanya, dia tak menampik buruknya penyelesaian akhir membuat mental anak asuhnya anjlok. ”Mereka sedikit kecewa, jadinya sempat down,” tambah Aji. 

Hal itu membuat permainan di babak kedua tidak bisa berkembang. Sejatinya, Green Force –julukan Persebaya– nyaris meraih kemenangan. Tendangan Hansamu Yama pada menit ke-89 sudah tepat mengarah ke sisi gawang yang kosong. Sayang, tendangan tersebut membentur pertahanan Semen Padang. ”Inilah sepak bola. Kami sudah mendominasi laga, punya banyak peluang, tapi tidak menang. Jujur kami kurang beruntung,” terang Aji. 

Hasil seri itu membuat Aji belum ternoda bersama Persebaya. Dari empat laga, di bawah asuhannya, Green Force meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang. Sebaliknya, hasil imbang itu disyukuri tim tamu. Gelandang Semen Padang Yu Hyun-koo sangat senang bisa meraih satu poin. ”Karena Persebaya tim yang sangat bagus. Sementara kami dalam ancaman degradasi. Satu poin ini hasil yang baik,” kata pemain asal Korea Selatan itu.

Eduardo senada dengan sang pemain. Dia menganggap anak asuhnya sudah bekerja keras untuk meraih satu poin tersebut. ”Makanya, satu poin ini saya anggap hasil yang sangat adil bagi kedua tim,” kata mantan pelatih Benfica U-16 tersebut. Meski berhasil mengantongi satu poin, Kabau Sirah masih berada di posisi juru kunci sengan 28 poin.

Dengan sisa lima laga, Eduardo masih optimistis bisa membawa timnya lolos dari ancaman degradasi. ”Kami tak punya hitungan poin. Yang jelas, kami harus menang dalam lima laga terakhir,” tegas pelatih 41 tahun tersebut. (gus/c10/ali)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X