TENGGARONG-Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah kurang sreg jika Kutai Kartanegara disebut salah satu kabupaten yang warganya berada digaris kemiskinan tertinggi. “Lebih enak katanya itu pra sejahtera, ya salah satu indicator warga yang pra sejahtera ini nomor satu di Samboja dan kedua di Muara Kaman,” tuturnya.
Pihaknya sudah berupaya mengetaskan persoalan tersebut salah satunya program 2019 ini dengan melakukan sinergritas bedan rumah dari pemangku kepentingan (stakeholder) di desa hingga kabupaten. “Dalam APBDes saya sudah memberikan arahan agar menganggarkan alokasi 3-4 rumah setiap desa,” ujarnya saat kunjungan kerja ke Muara Siran.
Saat ini desa di Kukar sekitar 193 nah diperkirakan bedah rumah yang rampung tahun ini sekitar 579 rumah layak huni di tingkat desa. “Program ini berkaloborasi dengan perusahaan di sekitar desa sebagai tanggung jawab sosial, jadi membangun 1 unit rumah layak hini ini patungan dananya,” tuturnya.
Jumlahnya bervariasi satu rumah dianggarkan Rp 20-30 juta, anggaran juga di alokasikan di Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman sekitar Rp 30 juta per desa. “Dari data pengentasan keberadaan rumah layak huni salah satu faktor kemiskinan, nah Kukar dari persentase di angka 7,4 persen, program ini sebagai tag line betulungan etam bisa,” jelasnya. (adw)