BOSTON- Ini rumus pasti. Setiap pemain basket yang sanggup menembus pentas NBA akan mendadak menjadi miliarder. Taraf hidup mereka meningkat drastis. Berkali-kali lipat. Bahkan puluhan kali lipat.
Bagi yang pandai menabung atau investasi, uang yang mereka kumpulkan bisa-bisa sudah langsung lebih dari cukup untuk anak cucu mereka kelak. Sedikit gambaran saja, berdasar laporan Hoopsrumors, gaji minimum pemain dalam setahun yang ditetapkan NBA musim ini berada di angka USD 838.310 (Rp 12,6 Miliar).
Penting dicatat. Angka itu hanya untuk pemain dengan pengalaman nol tahun. Semakin berpengalaman pemain tersebut, nilai kontrak secara otomatis terkerek naik.
Tapi, fakta mengatakan masih banyak juga pemain NBA yang bangkrut usai tak lagi berkarir di liga basket terakbar sejagad tersebut. Di masa pensiun mereka terlilit hutang. Gara-garanya adalah gaya hidup yang kelewat mewah sampai tak terkendali.
Sports Illustrated pernah merilis sebuah laporan mendalam yang mengungkap hal tersebut. Yakni 60 persen pemain NBA bangkrut setelah lima tahun meninggalkan liga. Berita itu juga langsung diamini oleh asosiasi pemain NBA (NBPA).
Salah satu cerita paling memilukan tentang itu dialami langsung oleh Allen Iverson. Setelah pensiun pada 2011, NBA All Star sebelas kali itu pada 2015 dikabarkan bangkrut. Tagihannya dari berbagai pihak bengkak mencapai USD 360 ribu per bulan (Rp 5,07 Miliar).
Padahal, selama 15 tahun berkarir di NBA (1996-2011) dia termasuk pemain kelas A. Bayarannya termasuk di jajaran teratas. Uang yang dia kumpulkan selama 15 tahun berkarir disebut mencapai USD 154 juta (Rp 2,1 Triliun).
Tapi tidak semua bintang NBA terjebak dengan gaya hidup foya-foya seperti Iverson. Banyak juga yang sadar akan pentingnya investasi. Termasuk bintang-bintang muda NBA saat ini. Mumpung lagi di puncak karir, mereka rajin menabung. Ada juga yang memutar uang melalui investasi agar kelak tidak jatuh miskin.
Salah satu yang melakukan hal tersebut dengan baik adalah bintang Boston Celtics Jayson Tatum. Dalam sebuah artikel di media bisnis CNBC, pemain 21 tahun itu mengaku mengirim langsung seluruh uang kontrak yang dia dapat ke sebuah rekening khusus.
Pada 2017, saat berusia 19 tahun, Tatum dipilih Celtics dalam NBA Draft pada urutan ketiga. Saat itu dia langsung disodori kontrak USD 30,1 juta (Rp 424 Miliar) untuk empat tahun. Pencairan uang dilakukan setiap tahun. Khusus musim ini dia mendapat USD 7,83 juta (Rp 104 Miliar).
Dan sampai saat ini pemain yang bisa turun sebagai small forward maupun power forward itu mengaku belum pernah menyentuh seluruh uang itu. “Kamu tidak pernah dijanjikan untuk kontrak selanjutnya. Jadi kamu harus menyimpan uang itu sebanyak yang kamu bisa,” jelas Tatum.
Lantas dari mana Tatum bisa membiayai kehidupan sehari-hari? Dia mengaku mendapatkannya melalui berbagai kesepakatan endorsement. Saat ini dia tercatat memiliki kontrak individu dengan beberapa merk seperti Gatorade, Imo's Pizza, dan Honey Dew Donuts.
Hal serupa dilakukan bintang Washington Wizards, Bradley Beal. Shooting guard 26 tahun itu menghindari beli-beli barang mewah macam mobil maupun perhiasan mahal. Dia lebih memilih untuk melakukan investasi. “Sama seperti aku, mobil dan perhiasan lambat laun akan menua,” ucapnya dilansir Forbes.
Beal saat ini terikat kontrak lima tahun dengan Wizards senilai USD 130 juta (Rp 1,8 Triliun). Sebagaian uang itu dia gelontorkan ke perusahaan headphone Muzik sebagai investasi. “Sebagian besar pemain NBA dikenal tak lagi memiliki uang ketika tak lagi bermain. Aku tak mau seperti itu,” ucap Beal. (irr)
