BALIKPAPAN-- Guru dituntut kreatif dan inovatif dalam menerapkan teknologi serta model pembelajaran modern ke dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini disampaikan Mendikbud RI Nadiem Makarim saat menyampaikan pidato –yang kemudian vioral-- pada momentum Hari Guru tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Dayang Suriani, guru Bahasa Inggris di SMA 1 Balikpapan dan juga peraih Global Teacher Prize (GTP) 2017 menuturkan, pola interaksi kegiatan belajar mengajar (KBM) pun telah dilakukan secara dua arah. Ini bukanlah hal yang baru bagi guru.
Penggunaan sistem informasi dalam jaringan pun sudah diterapkan oleh guru se-Indonesia. Melalui komunitas dan forum guru melek IT, setiap bulannya selalu diadakan fokus group discussion (FGD). Di mana para guru berbagi pengalaman mengajar dan ide kreatif dengan menggunakan teknologi Webex dan Zoom Conference.
"Artinya sebagian guru di Indonesia sudah berhasil menerapkan sistem informasi dalam jaringan yang menjadi wadah berkumpulnya guru hebat Indonesia. Guru-guru tersebut pun siap untuk menjadi pioneer dalam menyambut era pembelajaran digital yang ada, " bebernya.
Lanjutnya lagi, jika dalam pembelajaran guru mampu menerapkan sistem informasi dalam jaringan. Artinya ini adalah angin segar bagi guru untuk menyederhanakan perangkat administrasi mengajarnya dari paper based menjadi digital based.
"Guru dan tenaga kependidikan hendaknya diberikan ruang yang cukup untuk mengeksplorasikan diri, memberikan perhatian dan penghargaan bagi guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi, serta perlindungan terhadap hak dan martabat guru yang terkadang terabaikan," harapnya.
Menurut Dayang, jika dipandang perlu, Kemendikbud mengesahkan UU perlindungan guru, agar selama menjalankan tugasnya sebagai pendidik, guru senantiasa diliputi rasa aman, damai dan tentram.
Bebas dari segala bentuk ancaman dan kekerasan fisik dan psikis yang datang dari dalam maupun dari luar institusi. Sehingga ke depan akan tercipta pendidikan yang membahagiakan. (lil/ms)