Investor Spanyol Tertarik Desalinasi

- Rabu, 27 November 2019 | 11:46 WIB

Untuk mengatasi persoalan air baku PDAM, Pemkot Balikpapan bertemu dengan calon-calon investor asal Spanyol yang tertarik dengan opsi desalinasi yang akan dipakai PDAM Tirta Manggar.

 

BALIKPAPAN – Menjawab kritik berbagai kalangan yang menyorot keberangkatannya ke Barcelona, Spanyol, bersama direksi PDAM, Wali Kota Rizal Effendi menyebut, kehadirannya di sana merupakan undangan kongres dan pameran smart city se-dunia. Baik tentang transportasi, lingkungan, pemerintahan hingga manajemen air bersih.

Nah soal yang terakhir, manajemen air, Rizal menyatakan, ada keinginan Balikpapan menggunakan teknologi desalinasi. Kemudian ada ketertarikan atase perdagangan Kedutaan Besar Spanyol tentang penyulingan air laut menjadi air tawar tersebut.

“Kita ceritakan soal keinginan desalinasi air. Ada perusahaan mereka (investor Spanyol) yang tertarik ingin mengikuti lelang desalinasi itu,” bebernya. Maka dari itu, pihaknya dalam perjalanan tersebut turut membawa Dirut PDAM Haidir Effendi agar mempresentasikan bagaimana kondisi dan keperluan desalinasi di Kota Beriman.

Desalinasi, sebagaimana kerap diwartakan media ini, oleh PDAM akan jadi opsi karena terbatasnya air baku. Selama ini PDAM sangat bergantung pada pasokan dari Waduk Manggar.

Tetapi bila musim kemarau tiba, dan kondisi air Waduk Manggar menipis, air pelanggan ngadat akan menjadi hal lumrah.

Menurut Rizal, Dirut PDAM turut dibawa untuk menjelaskan kondisi tersebut. “Nanti kita lihat bagaimana tindak lanjutnya,” sebutnya. Dia menambahkan, ada pertemuan dengan 7 calon investor. Mereka meminta data dan penjelasan rinci terkait rencana proyek desalinasi di Balikpapan.

Investor yang bertanya semua dari Spanyol. Keberangkatan ke sana juga mempelajari manajemen air. “Kan kita buka lelang minggu depan,” ucapnya. Ada pun prediksi proyek desalinasi bakal menelan anggaran sebesar Rp 150 miliar. Nilai proyek yang semahal itu memang membutuhkan kerja sama dengan pihak ketiga.

Meski begitu tetap saja kekecewaan DPRD Balikpapan terhadap kinerja PDAM Balikpapan tetap tak terbendung. Wakil Ketua DPRD Balikpapan Thohari Aziz berpendapat, bicara belajar desalinasi seharusnya tak perlu jauh-jauh, cukup ke negara tetangga terdekat.

Misalnya Singapura yang juga menggunakan teknologi mahal tersebut untuk memenuhi kebutuhan air. “Terlalu jauh, kita pun mampu sebenarnya. Cukup ke Batam menyeberang ke Singapura, mereka juga gunakan air laut,” ucapnya.

Malah hampir seluruh fraksi menyuarakan keresahan terhadap kinerja PDAM Balikpapan. Seperti yang disampaikan fraksi PDIP include PKB yang diwakili oleh Taufik Qul Rahman.

Pihaknya kembali meminta ketegasan wali kota bersama DPRD segera evaluasi terhadap kinerja direksi PDAM. “Kami meminta Pemkot Balikpapan transparan dalam penggunaan keuangan yang dalam operasional menggunakan pihak ketiga,” ucapnya.

Misalnya kontrak truk tangki selama 4 tahun yang dianggap pemborosan. Apalagi truk hanya digunakan pada waktu tertentu. Begitu pula kontrak mobil operasional direksi. Padahal PDAM seharusnya bisa membeli dan selanjutnya menjadi aset PDAM. Menurutnya jangan sampai banyak pengeluaran dan biaya operasional yang tidak jelas. (gel/ms/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X