Menang karena Serangan Cepat

- Rabu, 27 November 2019 | 11:41 WIB

MANILA- Tak sia-sia Indra Sjafri menggeber pasukannya dengan latihan set piece atau eksekusi bola mati. Bahkan, menu latihan tersebut masih diberikan sehari jelang laga melawan Thailand U-23 di laga pembuka grup B SEA Games 2019.

Indra dan pasukannya pun memetik buah dari hasil latihan set piece. Yakni, gol pertama ke gawang Thailand pada menit ketiga yang dilesakkan Egy Maulana Vikri. Gol itu berawal dari tendangan sudut yang dilepaskan Evan Dimas Darmono. Tendangan sudut itu berujung kemelut di depan gawang kiper Thailand Nont Muangngam. Dan, Egy berhasil memanfaatkan bola liar di depan gawang.

“Apa yang kami rencanakan terkait game plan benar-benar terjadi. Termasuk gol pertama dari set piece tendangan sudut,” kata Indra dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.

Strategi penting lainnya adalah, bermain lebih dalam dan membuat serangan cepat ketika ada kesempatan. Skema itu membuahkan gol kedua yang dicetak Osvaldoo Haay (87'). Gol ini berawal dari serangan balik lewat Saddil Ramdani yang melakukan solo run. Saddil menyisir sisi kanan pertahanan Thailand. Lalu dia memberikan umpan tarik yang sukses dieksekusi sempurna Osvaldo Haay.

“Hari ini (kemarin) rancangan kami memang seperti itu. Nanti, ketika melawan Singapura akan berbeda,” terang pelatih yang membawa Timnas U-19 juara Piala AFF 2013 tersebut. ''Saya bakal melakukan pendekatan taktikal untuk menyusun kebutuhan tim di laga kedua,'' ujarnya.

Satu hal yang mencemaskan adalah, kondisi Egy yang sempat ditarik keluar setelah bertabrakan dengan pemain Thailand. Egy bahkan sempat merasa sakit ketika menarik nafas. ''Saya harus menyelamatkan dia melalui pergantian pemain,” beber mantan pelatih Bali United tersebut.

Kemenangan ini mengakhiri kutukan timnas yang tak pernah menang ketika bertemu Thailand di laga perdana SEA Games. Sebelum bentrok kemarin, timnas sudah tiga kali melawan Thailand di laga perdana. Namun, tak sekalipun meraih kemenangan. “Indonesia lebih bagus, kami banyak peluang dan mencoba cetak gol, tetapi tidak bisa,” terang Akira Nishino head coach Thailand.

Akira mengakui ada sedikit dampak yang dirasakan timnya tanpa kehadiran pemain senior. “Selanjutnya kami akan melihat kondisi pemain, lalu memikirkan strategi untuk pertandingan berikutnya,” kata mantan pelatih timnas Jepang tersebut.

Akira menyebut berbagai kendala non teknis yang membuat persiapan timnya tidak maksimal. Mereka sempat harus menunggu selama berjam-jam untuk menunggu jemputan di Ninoy Aquino International Airport, Manila. Selain itu, Changsuek-julukan Thailand-harus berlatih di lapangan yang tak layak pada latihan perdana. (nap/bas)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X