Lahan Eks Puskib Mangkrak, Diusulkan Jadi Kawasan Pendidikan

- Selasa, 26 November 2019 | 13:22 WIB

BALIKPAPAN- Mangkrak sejak 2009, lahan eks Puskib seluas 5 hektare --yang digadang jadi supermal-- terus mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Teranyar datang dari anggota DPRD Kaltim, Mimi Meriami Pane. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari Dapil Balikpapan ini angkat bicara terkait nasib lahan Puskib yang makin tak jelas ke mana ujungnya.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim ini menyatakan, banyak aspirasi yang didapatnya saat reses. Termasuk saat menemani reses suaminya Ardiansyah, yang juga anggota DPRD Balikpapan. “Warga terus mengeluhkan lahan eks Puskib di Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah,” katanya.

Menurutnya, di DPRD Kaltim masalah lahan Puskib ini telah diusulkan pada rapat internal Komisi III, dan mendapat dukungan dari Ketua Komisi III Hasanuddin Mas'ud dan Sekretaris Komisi H Baba serta anggota Komisi III lainnya. “Rencana akan dibuat pansus,” ujarnya.

Dikatakan Mimi, Puskib sudah lama terbengkalai. Dulu saat gubernur Awang Faroek, ada rencana dijadikan supermal dan apartemen. Bahkan sudah dijual ke masyarakat. Mirisnya Kantor Lurah Mekar Sari dan Camat Balikpapan Tengah juga sudah dibongkar. Tetapi sampai saat ini tidak ada kejelasan soal rencana pembangunan mal tersebut.

Saat ini kedua kantor pemerintahan ini terpaksa menyewa, dan mengeluarkan biaya sewa ratusan juta rupiah setiap tahunnya. Bila dikalkulasi selama 10 tahun, biaya sewa tersebut sudah bisa bangun kantor baru.

Untuk diketahui, Pemprov sudah menyerahkan pengelolaan lahan eks Puskib tersebut kepada Perusda PT Melati Bhakti Satya (MBS). PT MBS sudah melakukan kerja sama dengan pihak swasta. “Kalau tidak salah dengan PT Lippo Group. Saya tidak tahu persis apa masalahnya, tetapi pembangunan terhenti. Sekarang lahan jadi semak belantara di tengah kota,” ujarnya.

Sebagai wakil Balikpapan dirinya akan meminta kejelasan dan memperjuangkan agar lahan Puskib dapat dikelola Pemkot Balikpapan, dan dapat dimanfaatkan sebagai kawasan pendidikan terpadu, SMP dan SMA. “Apalagi Balikpapan Tengah belum memiliki SMP dan SMA, serta kantor camat,” katanya.

Dalam catatan media ini, dari enam kecamatan di Balikpapan hanya Balikpapan Tengah yang tak memiliki gedung SMA negeri. Untuk SMP negeri, hanya ada satu, yakni SMP 22 di Sumber Rejo.

(*/okt/dwn/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X