BALIKPAPAN- Mangkrak sejak 2009, lahan eks Puskib seluas 5 hektare --yang digadang jadi supermal-- terus mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Teranyar datang dari anggota DPRD Kaltim, Mimi Meriami Pane. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari Dapil Balikpapan ini angkat bicara terkait nasib lahan Puskib yang makin tak jelas ke mana ujungnya.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim ini menyatakan, banyak aspirasi yang didapatnya saat reses. Termasuk saat menemani reses suaminya Ardiansyah, yang juga anggota DPRD Balikpapan. “Warga terus mengeluhkan lahan eks Puskib di Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah,” katanya.
Menurutnya, di DPRD Kaltim masalah lahan Puskib ini telah diusulkan pada rapat internal Komisi III, dan mendapat dukungan dari Ketua Komisi III Hasanuddin Mas'ud dan Sekretaris Komisi H Baba serta anggota Komisi III lainnya. “Rencana akan dibuat pansus,” ujarnya.
Dikatakan Mimi, Puskib sudah lama terbengkalai. Dulu saat gubernur Awang Faroek, ada rencana dijadikan supermal dan apartemen. Bahkan sudah dijual ke masyarakat. Mirisnya Kantor Lurah Mekar Sari dan Camat Balikpapan Tengah juga sudah dibongkar. Tetapi sampai saat ini tidak ada kejelasan soal rencana pembangunan mal tersebut.
Saat ini kedua kantor pemerintahan ini terpaksa menyewa, dan mengeluarkan biaya sewa ratusan juta rupiah setiap tahunnya. Bila dikalkulasi selama 10 tahun, biaya sewa tersebut sudah bisa bangun kantor baru.
Untuk diketahui, Pemprov sudah menyerahkan pengelolaan lahan eks Puskib tersebut kepada Perusda PT Melati Bhakti Satya (MBS). PT MBS sudah melakukan kerja sama dengan pihak swasta. “Kalau tidak salah dengan PT Lippo Group. Saya tidak tahu persis apa masalahnya, tetapi pembangunan terhenti. Sekarang lahan jadi semak belantara di tengah kota,” ujarnya.
Sebagai wakil Balikpapan dirinya akan meminta kejelasan dan memperjuangkan agar lahan Puskib dapat dikelola Pemkot Balikpapan, dan dapat dimanfaatkan sebagai kawasan pendidikan terpadu, SMP dan SMA. “Apalagi Balikpapan Tengah belum memiliki SMP dan SMA, serta kantor camat,” katanya.
Dalam catatan media ini, dari enam kecamatan di Balikpapan hanya Balikpapan Tengah yang tak memiliki gedung SMA negeri. Untuk SMP negeri, hanya ada satu, yakni SMP 22 di Sumber Rejo.
(*/okt/dwn/ms/k15)