Jangan Terjebak Nostalgia

- Selasa, 26 November 2019 | 11:16 WIB

MANILA - Narasi-narasi kemenangan timnas sepak bola Indonesia di ajang SEA Games 1991 selalu mengiringi perjuangan Garuda Muda dalam 11 edisi SEA Games berikutnya. Tahun ini genap 28 sejak prestasi itu tercipta. Yang istimewa adalah tahun ini upaya tersebut itu berlangsung di Rizal Memorial Stadium, Manila Filipina.

Yakni, venue, kota dan negara yang sama ketika Ferril Raymond Hattu dkk menciptakan sejarah merebut emas kedua buat Indonesia di pentas SEA Games. Bagi skuat asuhan Indra Sjafri, tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk mengulang kembali sejarah yang pernah terukir di Manila.

Pelatih Indonesia U-23 Indra Sjafri tak mau menghubungkan prestasi 1991 dengan utak-atik momen masa lalu yang berujung takhayul. Dia percaya dengan pasukan Garuda Muda. “Motivasi kami satu, memberikan kebanggaan kepada bangsa Indonesia,” katanya setelah latihan di Rizal Memorial Stadium (25/11).

Di sisi lain, tekanan fans sepak bola Tanah Air agar Timnas Indonesia kembali berjaya teramat besar. Fakta tersebut juga menjadi ujian buat penggawa Garuda Muda. “Itu memang harus dijawab, menang gampang, tapi bagaimana cara menang itu menjadi tanggung jawab bersama,” lanjut mantan pelatih Bali United tersebut.

Di sisi lain, Widodo Cahyono Putro, mantan penyerang yang menjadi bagian Timnas Indonesia di SEA Games 1991 punya pandangan tersendiri. Dia mengingatkan Evan Dimas dkk agar tidak terbebani. “Saat ini adalah momentum buat pemain, mereka yang punya kendali,” katanya.

Apalagi sebelum edisi tahun ini, SEA Games pernah menyambangi Filipina. Hasilnya Merah Putih hanya mampu mencapai semifinal dan kalah 0-1 dari Malaysia dalam perebutan medali perunggu.

“Saya pikir pemain di timnas saat ini cukup solid. Mereka sudah cukup lama main bersama di bawah coach Indra,” kata Widodo kepada Jawa Pos. Menurutnya, salah satu problem yang harus diatasi pemain Indonesia itu adalah menjaga temperamental di lapangan hijau.

“Pemain Indonesia itu mudah terpancing emosinya. Itu fakta,” beber pelatih yang mengantarkan Persita Tangerang ke Liga 1 2020. Untuk itu, tim pelatih harus sigap melihat situasi yang berpotensi mengganggu permainan Garuda Muda. “Saya percaya coach Indra bisa membawa tim ini berprestasi,” lanjutnya. (nap/JPG/rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X