Robot yang Bisa Pilih Sampah Daur Ulang

- Selasa, 26 November 2019 | 11:14 WIB

BOSTON Dynamics memang gencar mengembangkan robot mutakhir yang bisa bergerak secara lincah. Namun, robot tersebut belum bisa digunakan sebagai “teman” untuk membantu tugas-tugas manusia.

Dikutip dari Engadget, kemarin (25/11), perusahaan induk Google, Alphabet, ingin melangkah lebih jauh dengan menjawab tantangan tersebut melalui eksperimen X-Lab. Para insinyur sedang mengerjakan The Everyday Robot Project.

General Manager X Robotics Project Hans Peter Brondmo menjelaskan, para insinyur kini fokus pada pengembangan robot yang bisa berinteraksi dengan manusia. Divisi Robotik Alphabet sebelumnya adalah Boston Dynamics, yang terkenal dengan robot manusia dan anjing logam. Tetapi, mereka menjual divisi tersebut ke Softbank pada 2017.

Penggunaan pertama The Everyday Robot Project adalah memilah sampah di kantor Alphabet. Seperti banyak kantor lainnya, Alphabet memiliki berbagai tempat sampah untuk didaur ulang dan dibuang, meski orang-orang terkadang memasukkan barang ke tempat yang salah secara tidak sengaja. Pencampuran itu berujung pada lebih banyak barang yang dikirim ke tempat pembuangan sampah daripada didaur ulang.

Untuk mengatasi masalah itu, para insinyur memutuskan mengajarkan robot untuk memilah-milah sampah. Lalu memindahkan barang-barang yang ditempatkan di wadah yang salah. Secara tradisional, pendekatannya adalah memberi kode pada robot untuk mengenali barang-barang tertentu. Kemudian, memberi tahu robot untuk memilih suatu barang dan memindahkannya.

X Lab menggunakan pendekatan berbeda. Menggunakan simulasi, peningkatan pembelajaran, dan pembelajaran kolaboratif. Pada malam hari, robot virtual akan berlatih memilah sampah virtual di kantor virtual.

Kemudian, pelatihan itu bisa diterapkan pada robot sungguhan yang melakukan pekerjaan nyata. Pelajaran yang dipelajari robot asli pada siang hari ditransfer kembali ke robot virtual untuk pelatihan lebih lanjut.

Dengan penerapan tersebut, robot mampu mempelajari tugas melalui latihan daripada harus menggunakan kode. Robot itu diinformasikan berhasil mengurangi tingkat kontaminasi limbah dari 20 persen menjadi 5 persen. Untuk melanjutkan pengembangan robot, sekarang tim berharap ingin melakukan tugas lain yang lebih kompleks. (engadget/rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PGRI Desak Tak Ada Lagi Guru Kontrak

Sabtu, 27 April 2024 | 08:46 WIB

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X