Jantung Bocor, Hampir Tanpa Gejala, Siap Renggut Nyawa

- Senin, 25 November 2019 | 10:52 WIB

Permasalahan jantung kerap menyerang usia dewasa. Namun, kini penyakit tersebut tak lagi pandang usia. Sebut saja jantung bocor, kelainan jantung bawaan. Dominan penderitanya anak-anak.

 

TAK dimungkiri, dalam beberapa kasus tertentu orang dewasa mengalami jantung bocor. Menurut penuturan dr Furqan SpJP, jantung bocor adalah suatu kondisi dimana terdapat lubang pada sekat jantung akibat kelainan struktur jantung. “Penyakit jantung bocor salah satu kasus yang memakan banyak korban. Paling tidak ada sembilan bayi penderita jantung bocor per seribu kelahiran,” tuturnya.

Belum ada penyebab pasti. Namun, biasanya jantung bocor yang terjadi pada orang dewasa umumnya karena katup tidak bisa menutup dengan baik. Sementara pada anak-anak atau bayi, bisa disebabkan lubang antara dinding di ruang kiri dan kanan jantung tidak tertutup sempurna.

“Selain itu, bisa terjadi karena faktor keturunan, kelainan genetik, atau bahkan pola hidup sang ibu yang tidak sehat selama masa mengandung. Misal, kebiasaan merokok yang akhirnya berdampak buruk pada kesehatan janin,” ujarnya.

Salah satu gejala yang paling sering terjadi dan mudah dideteksi adalah kulit anak membiru, sesak napas, bahkan kejang-kejang. “Dalam dunia medis, ada dua jenis penyakit jantung bawaan, yaitu penyakit jantung bawaan biru atau sianotik dan tidak biru, asianotik. Pada penyakit jantung bawaan biru, tanda-tandanya dapat terlihat pada ujung-ujung kuku, lidah dan bibir berwarna biru,” ujarnya.

Sementara pada penyakit jantung bawaan tidak biru, tanda-tandanya tidak langsung terlihat. Namun, anak menunjukkan gejala seperti mudah sakit, mudah lelah, berat badan kurang, sampai menolak minum susu.

“Bayi yang lahir dengan penyakit jantung bawaan kebanyakan enggak punya tanda-tanda atau gejala jantung bocor yang jelas. Tapi, bisa terlihat saat mereka bertumbuh. Tubuh anak penderita jantung bocor akan lebih kecil dari usianya,” tambahnya.

Jika kondisi katup jantung bocor menjadi lebih parah, penanganan berupa pengobatan dan operasi dilakukan. "Ada juga operasi tanpa bedah terbuka. Jadi prosesnya melalui kulit dimasukkan selang. Selang ini membuka penyempitan pada katup jantung," lanjutnya.

Pada beberapa kasus, seiring bertambahnya usia anak, terkadang lubang menutup sendiri. Kendati demikian, jika lubangnya terlalu besar, Furqan mengimbau sebaiknya ditutup sebelum usia sekolah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Penutupan jantung bocor dapat dilakukan dengan ditambal atau terkadang dijahit. Jika lubang pada jantung tertutup, sirkulasi darah menjadi normal.

“Setelah melakukan operasi, dokter masih akan melakukan beberapa pemeriksaan agar hasil operasi dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Jika diperlukan, dokter melakukan serangkaian tes seperti echocardiography atau elektrokardiogram untuk memantau kondisi pasien,” ungkapnya.

Dalam beraktivitas sehari-hari penderita tidak boleh terlalu lelah. Penyakit jantung bocor memang sering tidak menunjukkan gejala tertentu.  Karena itu, disarankan agar rutin melakukan pemeriksaan ke dokter agar jantung bocor bisa segera dideteksi. (*/nul*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X