Kemenlu Beber Kasus WNI, Judha: Kalau Ada Masalah Baru Sadar

- Senin, 25 November 2019 | 10:05 WIB

Pemangku kepentingan se-Kalimantan mendapat bimbingan teknis dari Kemenlu. Kegiatan yang digelar di Balikpapan itu, mengingat Kalimantan memiliki “jalur tikus” ke Malaysia.

 

BALIKPAPAN – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia  mengadakan bimbingan teknis penanganan permasalahan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Bimbingan teknis (bimtek) untuk pemangku kepentingan di daerah se-Kalimantan ini kali pertama di Kalimantan.

Tahun lalu, bimtek serupa dilakukan di berbagai lokasi seperti Mataram, Malang, dan Medan. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha menjelaskan, pemilihan lokasi bimtek di Kalimantan justru bukan karena banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Borneo.

Bimtek dilakukan karena di Kalimantan memiliki area perbatasan dengan Malaysia yang kerap jadi jalur tikus keluar masuk WNI secara ilegal. “Malaysia merupakan konsentrasi masyarakat Indonesia terbesar di seluruh dunia,” sebutnya.

Berdasarkan data Kemenlu terdapat 2,9 juta WNI di luar negeri yang tersebar di seluruh dunia. Di mana 1,25 di antara angka tersebut berada di Malaysia. Ini pun angka yang secara resmi terdaftar.

Kemenlu memprediksi jumlah yang belum melaporkan diri bisa lebih banyak lagi. Total kemungkinan WNI di luar negeri sekitar 9 juta. Akibat berangkat menuju negeri orang tanpa jalur dan dokumen resmi, PMI sulit mendapatkan perlindungan dan hak-hak saat terlibat masalah di luar negeri.

Judha mengungkapkan, masalah terbesar WNI di luar negeri, yakni dalam keimigrasian sekitar 50 persen dan ketenagakerjaan sekitar 30 persen, sisanya soal pidana dan perdata. Contoh pelanggaran yang dilakukan PMI seperti berangkat kerja menggunakan visa wisata yang berlaku hanya 30 hari.

Kemudian ada yang berangkat sudah sesuai prosedur, namun tidak diberi pemahaman hukum keimigrasian setempat. Misalnya ketidaktahuan bahwa izin kerja melekat dari pemberi kerja. Sementara saat mereka tidak betah, tidak bisa langsung ingin pindah kerja. Bukti bahwa masalah terletak pada tahapan awal.

PMI belum mengenal agen dan pemberi kerja mereka dengan baik hingga belum siap mental. Padahal saat nanti pasar global semakin luas, maka semakin banyak orang yang terdorong untuk menjadi PMI. Di mana, Kalimantan yang memiliki wilayah perbatasan juga menjadi ‘pintu’.

Sebagai satu-satunya wilayah yang berbatasan darat secara langsung dengan Malaysia. Kalimantan merupakan salah satu pulau yang warganya banyak bermigrasi ke luar negeri, khususnya Malaysia dan Arab Saudi. Selain itu, Kalimantan telah berhasil menjalankan sejumlah inisiatif pencegahan permasalahan PMI dan penyelesaiannya.

Dia membeberkan, permintaan pekerja sektor domestik sangat besar dibanding pekerja sektor formal. Permintaan terbesar dari Malaysia, Hongkong, dan Taiwan. Maka karena itu sektor yang rentan, PMI harus dibekali pemahaman dan persiapan yang matang. Ini sulit dilakukan jika mereka memilih diam-diam pergi tanpa jalur dan dokumen yang resmi.

“Warga kita kalau sudah ada masalah baru sadar mereka yang tidak punya status izin tinggal resmi akan sulit mendapatkan perlindungan,” katanya.

Sebab kemampuan Indonesia sangat terbatas di luar ketika status PMI tidak resmi. Berbeda bantuan yang bisa diberikan jika mereka memiliki izin legal. Sebagian besar masalah yang terjadi karena mereka tidak punya izin tinggal.

“Negara bisa membantu mereka mendapatkan hak untuk dikunjungi, hak untuk mendapat penerjemah, hak untuk dapat bantuan hukum, dan lainnya. Tapi ketika dia undocumented sulit mendapatkan hak itu,” bebernya. Apalagi pekerja informal atau sektor domestik lebih rentan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X