Bebas Pilih Destinasi, Biaya Hanya Seperempat Paket Wisata

- Sabtu, 23 November 2019 | 23:20 WIB

Jalan-jalan ke Eropa ikut paket wisata, sudah terlalu biasa. Kaltim Post menjajal tur mandiri keliling Benua Biru dengan menyewa mobil dan nyetir sendiri. Tanpa agen travel. Tanpa pemandu.

ERWIN D NUGROHO, Zurich

HAWA sejuk 7 derajat celcius menyergap tubuh begitu saya melewati koridor terbuka yang menghubungkan gedung terminal kedatangan menuju gedung parkir, di Bandara Internasional Zurich, Swiss, awal November lalu. Eropa sedang memasuki pengujung musim gugur. Namun, hawanya sudah seperti musim dingin. Setidaknya untuk ukuran saya. Orang yang lahir dan besar di belahan bumi tropis yang hangat sepanjang tahun.

“Tempat pengambilan mobil Anda berada di gedung parkir P3. Ikuti papan petunjuk,” begitu keterangan yang saya terima melalui email dari Hertz, perusahaan jaringan global persewaan mobil. Jadi, selesai dari imigrasi dan beres urusan bagasi, saya langsung mencari gedung parkir P3.

Sejak masih di Indonesia, saya memang sudah memesan secara online mobil yang akan saya sewa untuk kebutuhan perjalanan selama di Eropa. Saya menggunakan jasa sewa mobil dari Hertz, perusahaan rental kendaraan yang cabangnya berada di lebih 150 negara di seluruh penjuru dunia itu. 

Pilihan menyewa mobil ini sebenarnya di luar rencana. Sejak awal, ketika saya dan istri mendapat berkah kebagian tiket promo Eropa dari program diskon salah satu aplikasi pemesanan tiket pesawat, kami sudah merancang perjalanan menggunakan transportasi publik. Selain karena jaringan bus dan kereta cepat antarkota dan antarnegara di Eropa sangat baik, kami juga terobsesi film The Tourist, diperankan Johny Depp dan Angelina Jolie.

Di film itu ada scene saat keduanya bertemu pertama kali di sebuah kereta api yang tengah melaju dalam perjalanan antarkota. Mereka duduk berhadapan di gerbong ruang makan, dengan jendela lebar berkaca bening memperlihatkan pemandangan sangat indah pedesaan Eropa, seperti kanvas lukisan yang terus berganti mengikuti laju kereta. Dua tokoh utama di film ini ngobrol asyik sekali. Begitu romantisnya.

Lalu diam-diam sejak menonton film itu, saya selalu terobsesi ingin juga merasakan romantisnya perjalanan bersama istri melintasi desa-desa di Eropa dengan naik kereta api.

Rencana berubah setelah berdiskusi dengan istri saat kami menyusun itinerary (rencana perjalanan). Posisi Zurich sebagai kota tempat kami tiba dan kembali, berada di tengah-tengah. Kalau pilih rute ke barat, bisa tur ke Prancis-Spanyol-Portugal. Kalau ke selatan bisa keliling Venesia-Roma-Italia. Kalau ke utara bisa ke Belgia, Jerman, dan Belanda. Ke timur banyak pilihan, mau ke Austria, Hungaria, atau Republik Ceko.

Tetapi tentu seabrek keinginan itu tak mungkin terpenuhi semuanya. Durasi perjalanan kami hanya 9 hari 8 malam. Harus bagi waktu sangat ketat kalau mau pindah-pindah kota menggunakan kereta api. Lagi pula, harga tiket kereta api pun ternyata tidak murah. Mungkin karena baru mau dipesan di waktu yang berdekatan dengan jadwal berangkat. Lebih kurang saja dengan harga menggunakan bus. Bahkan setara harga tiket pesawat kelas LCC (low cost carier) untuk rute terbang berdurasi 2-3 jam di Eropa. Di kisaran 75–100 euro sekali jalan.

Lalu masih ada satu masalah: bila memilih naik transportasi umum, kami harus siap dengan segenap kerepotan membawa koper ke mana-mana. Dari penginapan ke stasiun kereta, misalnya. Belum lagi harus berkejaran waktu dengan jadwal keberangkatan yang sangat ketat. Telat sedikit pasti ditinggal tanpa ampun. Tiket hangus dan agenda jalan-jalan bakal berantakan.

“Gimana kalo kita roadtrip saja. Sewa mobil, nyetir sendiri. Bebas atur waktu. Bisa setiap hari pindah kota. Bakal dapat banyak spot untuk dikunjungi. Capek sih karena nyetir sendiri, tapi ‘kan seru,” kata saya. Eh, tanpa ba-bi-bu istri langsung setuju.

Kebetulan saya sudah pernah roadtrip di Amerika Serikat. Tahun lalu menjajal jalan darat dari Chicago di Illinois sampai Houston di Texas. Jadi setidaknya sudah ada pengalaman. Istri pun sudah sering mendengar cerita saya mengenai serunya traveling dengan nyetir mobil di negara barat.

Untuk trip ini, target kami memang mengambil semua opsi yang paling hemat. Maklum, tiket pesawat PP dari Jakarta ke Zurich sudah kami pegang sejak setahun lalu. Waktu itu, akhir 2018, ada program promo diskon gila-gilaan di sebuah platform aplikasi pemesanan tiket pesawat dalam negeri. Tiket jarak jauh dari Jakarta tujuan London, Paris, Amsterdam atau Zurich, dijual dengan potongan hingga 80 persen dari harga umum. Saya dan istri kebagian tiket Etihad Airways, rute Jakarta-Zurich-Jakarta transit Abu Dhabi, dengan harga hanya (sekali lagi hanya) Rp 3,5 juta per orang PP. Harga ini bahkan tidak lebih mahal daripada harga tiket pesawat Garuda rute domestik Jakarta–Balikpapan PP.

Dengan modal tiket hemat itu, kami bertekad biaya perjalanan harus hemat juga. Yang pasti kami tidak akan membeli paket wisata dari agen travel, yang untuk perjalanan sembilan hari di Eropa kisarannya bisa 30-40 juta per orang. Kemahalan. Apalagi kalau paket wisatanya private tour. Pasti lebih mahal lagi. Pilihan menyewa mobil akhirnya membuat total biaya yang kami keluarkan menjadi tidak lebih dari seperempat harga umumnya paket wisata itu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X