Samarinda - Netizen Samarinda dihebohkan tersebarnya cuplikan video di jagat dunia maya. Potongan video berdurasi 2 menit itu, memperlihatkan warga terkejut melihat hujan yang disertai butiran es. Dalam video itu juga diperlihatkan butiran es yang mereka pungut dari tanah, setelah jatuh bersama air hujan. Butiran es itu tampak berbentuk bulat, dan sebesar ukuran kelereng.
"Hujan es turun di Samarinda Seberang. Saya heran kenapa keras sekali bunyinya di seng," sebut seorang pria dalam video tersebut.
Dikonfirmasi terkait fenomena tersebut, Riza Arian Noor, Kepala BMKG Perwakilan Samarinda, justru terkejut mendengar kabar tersebut. "Oh gitu. Saya belum terima laporan ada hujan es," ujarnya.
Ditanya kondisi cuaca di Samarinda, Riza begitu sapaan menjelaskan, awal dan akhir bulan November wilayah Kaltim memang memasuki awal musim penghujan. Perubahan cuaca secara mendadak dari suhu panas ke hujan lebat disebut menjadi karakteristik awal musim penghujan.
"Kalau fenomena hujan es ini tergantung dinamika atmosfernya. Jadi pertumbuhan awannya yang cukup tinggi itu harus didukung dengan kondisi labilitas udaranya," jelasnya seperti dikutip dari selasar.co.
Menurut Riza, dengan kondisi demikian, sangat memungkinkan hujan es terjadi di Samarinda. Dengan catatan pertumbuhan awan cumulonimbusnya cukup tinggi dan sudah melewati batas top i-cing.
Melihat lagi, pertumbuhan citra satelit di wilayah Kaltim ada beberapa cel awan cumulonimbus yang tentunya berpotensi terjadi hujan lebat. Sebagian wilayah Indonesia memang memiliki potensi hujan es meskipun sangat kecil.
"Sebenarnya bisa saja diketahui apakah Samarinda memiliki potensi demikian. BMKG bisa mendeteksi kemungkinan, sayangnya, di BMKG Samarinda belum memiliki alat tersebut adanya di stasiun Balikpapan," pungkasnya.
Penulis: Yoghy Irfan
