LONDON– Untuk pertama kalinya Jose Mourinho menjadi pelatih di sebuah klub saat kalender memasuki November. Atau saat kompetisi bergulir. Padahal di empat klub persinggahan sebelumnya, Manchester United, Chelsea, Real Madrid, dan Inter Milan, kerja Mourinho selalu dimulai ketika kompetisi akan dimulai.
Dengan kondisi ini, Mourinho membutuhkan pendekatan yang agak berbeda dengan klub-klub sebelumnya. Menurut Daily Mail (21/11) pelatih 56 tahun itu berencna melakukan diskusi atau wawancara satu per satu dengan para pemainnya.
Pendekatan personal kepada pemain tertentu itu diharapkan menjadi senjata efektif dan instan. Apalagi setelah pemecatan Mauricio Pochettino para pemain Spurs menunjukkan kekagetan dan mereka mengirim afeksi kepada mantan pelatihnya itu.
"Apa yang bisa saya janjikan untuk klub ini ? Gairah yang besar. Gairah untuk pekerjaan saya, gairah untuk klub saya dan itulah cara yang saya lakukan di semua klub dalam karir saya," kata Mourinho dalam situs resmi klub.
Pria asal Setubal Portugal itu merasa gembira mewarisi skuad yang berhasil menjadi finalis Liga Champions musim lalu tersebut. Dan Mourinho melihat adanya potensi besar dari para pemain tersebut untuk jadi pemenang.
Salah satu hal yang sering kali jadi bahan olok-olok dari klub berlogo ayam jantan ini adalah mental sekaligus kengototan di lapangan. Maka ejekan Spursy sering terlontar ketika situasi dimana seharusnya Spurs menang kemudian malah berbalik seri atau kalah.
"Saya selalu berkata tentang kemampuan pemain-pemain yang saya punyai. Saya berkata tentang kehebatan klub ini tentang bagaimana upayanya berhasil menjaga pemain-pemain terbaiknya yang sangat diidamkan klub Eropa manapun," ujar Mourinho lagi.
Pria yang mengkoleksi dua trofi Liga Champions tersebut tak akan membeberkan siapa sosok individu dalam penilaiannya yang benar-benar disukainya. Sebab menurut Mourinho hal itu sangat berbeda dari konsepnya soal tim.
ESPN menulis dari salah satu sumber internal Spurs penunjukkan Mourinho masih ramai diperbincangkan di grup WhatsApp pemain Spurs. Beberapa pemain secara tersirat menunjukkan empati pada Pochettino dan keraguan pada Mourinho.
"Saat latihan perdana Mourinho langsung mengatur strategi bagaimana memenangi ruang ganti. Dan dia berbicara tentang transisi kekuasaan dalam tim dan dia meyakinkan secara individual kepada pemain yang dipilihnya," ucap sumber itu pada ESPN.
Dalam pidato pertamanya di ruang ganti Mourinho meyakinkan kalau skuad ini bisa melakukan apa yang belum dilakukan bertahun-tahun. Yakni memenangi trofi. "Dia berbicara bagaimana di Manchester United dimana terlibat friksi dengan banyak pihak namun selalu ada piala di akhir musim dan hal itu yang ingin dicapainya bersama Spurs secepatnya," tambah sumber itu.
Latihan Spurs yang dipimpin Mourinho berjalan dengan santai dan para pemain tak menunjukkan 'pemberontakan'. Semua pemain mematuhi instruksi dari Mourinho dalam latihan tersebut.
Nah, beberapa pemain yang kontraknya habis musim panas tahun ini kabarnya akan dilepas. Asal banderolnya cocok. Dan menurut sumber Football London salah satu kelemahan Pochettino yang dibenci Chairman Spurs Daniel Levy adalah sering baper.
Ya, ketika muncul kabar di media jika pemain Spurs mengeluh soal kontraknya yang akan mendekati akhir dan klub tak segera memperpanjangnya maka Pochettino akan segera menghubungi Levy. Pochettino melakukan banyak hal agar skuadnya bertahan dan memang Pochettino tak nyaman dengan tambal sulam skuad yang terlalu besar jumlahnya.
"Untuk kasus Eriksen misalnya. Jika musim panas lalu Eriksen dilepas dengan banderol harga yang tinggi kepada klub yang meminati maka Spurs akan mendapat pemasukan dari penjualan Eriksen dengan uang yang besar," tulis Football London. (dra)
