TANA PASER - Jumlah tenaga pendidik atau guru di Kecamatan Batu Sopang saat ini masih cukup, namun itu jika digabung yang berstatus PNS dan non-PNS. Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Batu Sopang, Rabudin mengungkapkan untuk guru TK, SD hingga SMP, mayoritas masih non PNS atau guru kontrak dan guru honor sekolah. Untuk yang berstatus PNS masih sedikit jumlahnya.
" Hanya sekitar 30 persen PNS. Sisanya ada yang kontrak dan honor. Serta ada yang berstatus guru pengganti, ini guru yang menggantikan guru PNS yang pensiun. Gaji untuk guru honor yang saat ini masih sangat kurang. Mayoritas di bawah Rp 1 juta, tergantung dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS masing-masing," ujar Kepala SD 013 Batu Sopang itu, (21/11). Kondisi ini juga terjadi di kecamatan lainnya di Paser. Total ada 10 kecamatan di Bumi Daya Taka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser Murhariyanto menuturkan, saat ini Paser kekurang 1.300 guru PNS. Dengan banyaknya jumlah guru kontrak yang dibayar daerah, sangat menguras anggaran pendidikan yang harusnya itu bisa dialokasikan untuk infrastruktur. Mau tidak mau Paser harus mengangkat guru kontrak dan honor yang selama ini masih banyak yang tidak memenuhi kualifikasi. Tiap bulan kata dia selalu ada guru PNS yang pensiun. Bahkan banyak di SD dan SMP yang hanya kepala sekolahnya berstatus PNS.
" Setiap tahun kita menganggarkan Rp 43 miliar untuk gaji guru. Belum lagi untuk sertifikasi dan lainnya. Sementara ada 185 lokal bangunan sekolah yang butuh perbaikan," tuturnya.
Dengan berkurangnya guru karena pensiun tiap bulan, kondisi ini bertolak dengan kebijakan yang saat ini tidak diperbolehkan mengangkat tenaga honor. Pada penerimaan CPNS 2019 ini, Paser mendapat jatah 114 guru SD sampai tingkat SMP. (/jib)
