Dinda, Satu Kekurangan Berjuta Kelebihan

- Jumat, 22 November 2019 | 11:53 WIB

Bakat adalah hal yang membanggakan bagi siapa pun pemiliknya. Satu kebolehan saja, mampu mengantarkan seseorang hingga ke tingkat internasional. Lalu bagaimana jika banyak bidang yang digeluti? Dinda, seorang gadis tunarungu dengan segala bakatnya adalah satu contoh.

Senyum manis selalu terlihat di parasnya. Wajah yang begitu antusias, ketika bercerita tentang segala hal yang ia senangi. Memang tak ada kata yang keluar dari bibirnya. Namun, kedua tangannya lincah mengisyaratkan hal-hal yang ingin diutarakan.

Dinda Natalia Prasetia, gadis yang menggeluti beberapa bidang keahlian. Baginya, keterbatasan bukanlah penghalang untuk mempelajari apapun yang ia sukai. Pantang menyerah, adalah kata yang selalu tertanam di benaknya. Terbukti, ia mumpuni dalam tari, olahraga bulu tangkis, modeling, hingga menjahit.

Sejak kecil, remaja kelahiran Balikpapan, 22 November 2000 ini memang sering melihat orang lain yang sedang menari. Begitupun, bulu tangkis yang menyentil rasa ingin tahunya tentang olahraga itu.

Hingga pada usia 13 tahun, ia meminta pada guru di sekolahnya agar diikutsertakan dalam olahraga tersebut. “Saya senang, karena bulu tangkis itu bikin sehat dan tinggi,” tuturnya melalui juru bahasa isyaratnya.

Sejak itu, ia sering mengikuti beberapa perlombaan bulu tangkis tingkat kota. Pada Juli lalu, ia mengikuti kejuaraan kota bulu tangkis bagi disabilitas yang diselenggarakan oleh National Paralympic Committee (NPC) Balikpapan. Di sana, ia berhasil merebut juara pertama.

Ketika duduk di bangku kelas XI SMA, dirinya mulai menggeluti seni tari tradisional. Meski tidak sampai mengikuti lomba, dirinya sering mengisi event yang diadakan di Balikpapan. Menariknya, rekan tarinya saat itu adalah orang-orang yang bukan bagian disabilitas.

Begitu pula dengan lomba kecantikan. Tiga kali berturut dirinya menjuarai bidang tersebut di tingkat provinsi. Bahkan, bakatnya itu mengantarkan ia hingga ke tingkat nasional, bersaing dengan peserta di 34 provinsi lainnya.

Sang ibu, Nurhasanah mengaku sangat bangga pada anaknya. Ia berkata putrinya adalah sosok yang kuat. Meski dengan kekurangannya yang dimiliki, Dinda tak pernah merasa minder. Dia berujar, semua bakat yang dimiliki sang puteri murni dari keinginan sendiri. Tak pernah ada paksaan dari ia maupun suami.

Sambungnya, meski terkadang mengeluh, Dinda tak pernah menyerah atas apapun yang ia lakukan. “Saya berdoa semoga dia sukses. Yang penting dia bahagia menjalani,” ujarnya.

Saat ini, Dinda fokus di bidang menjahit. Dengan keterampilan yang telah ia latih itu, dirinya dipercaya memegang posisi sebagai asisten produksi di salah satu brand lokal Sabyn, produsen homemade bag.

Kini, harapan gadis yang baru menginjak usia 19 tahun ini sangat sederhana. Dengan segala kemahiran yang telah ia miliki, bisa menjadi bekal ilmu yang akan membuat ia bangga pada dirinya sendiri. (*/okt/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X