Malaysia Incar Industri Hilirisasi

- Jumat, 22 November 2019 | 11:52 WIB

Pemprov Kaltim harus aktif merespons keinginan investor Malaysia untuk masuk ke Bumi Etam. Apalagi mereka tertarik mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi. Ini sesuai kebutuhan Kaltim.

BALIKPAPAN – Keinginan investor ini disampaikan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Bakar saat berkunjung ke Balikpapan, Kamis (21/11). Dalam pertemuan dengan Pemkot Balikpapan dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Balikpapan, duta besar memimpin rombongan dari sejumlah agensi dan perusahaan yang ingin menancapkan investasi di Kota Minyak.

"Tujuan kami pertama tentu ingin mempromosikan Visit Malaysia 2020. Lebih jauh untuk mencari peluang investasi di kawasan calon ibu kota baru," kata Datuk Zainal di Hotel Gran Senyiur Balikpapan.

Diungkapkan Zainal, lawatan ini sebagai pembuka jalan bagi agensi dan perusahaan Malaysia yang belum mengenal Kaltim. Mengenal lebih jauh kultur dan alur investasi. Mencari informasi jalur birokrasi untuk meminimalisasi hambatan yang akan ditemui di kemudian hari. "Baik itu terkait aturan yang ada di pusat maupun di daerah," sebutnya.

Malaysia disebutnya sedang menindaklanjuti apa yang pernah disampaikan Presiden Indonesia Joko Widodo. Yang menginginkan pembangunan industri berbasis hilirisasi khususnya di calon ibu kota baru. Baik itu di sektor perkebunan kelapa sawit, batu bara dan sektor lain yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.

"Seperti kita tahu, saat ini Kaltim hanya mampu mengirimkan raw material. Kita lihat apa yang bisa kita lakukan di sini," sebutnya.

Dia menambahkan, Malaysia sedang mengincar promosi wisata, pendidikan dan kesehatan. Di mana pada 2020 nanti, pihaknya menargetkan ada 4 juta kunjungan turis dari Indonesia. Angka ini meningkat dibandingkan pada 2018 lalu, yakni 3,2 juta turis. "Sampai September lalu, kami mencatat sudah ada 2,7 juta turis dari Indonesia ke Malaysia," ungkapnya.

Untuk 2020 nanti, Datuk Zainal menyatakan keinginannya bagaimana menyediakan penerbangan langsung (direct flight) dari Balikpapan-Malaysia. Dengan tujuan menyediakan paket perjalanan wisata yang terjangkau bagi warga Malaysia dan turis asing. "Banyak spot wisata seperti diving di Indonesia khususnya Kaltim. Ini yang sedang kami tawarkan," ungkapnya.

Dari sisi perdagangan, Malaysia disebutnya juga mencari peluang dagang yang lebih besar dibandingkan tahun ini. Di mana dari data, nilai transaksi dari Malaysia ke Indonesia telah mencapai RM 39 juta atau USD 9,3 juta. "Indonesia merupakan salah satu dari 10 besar mitra dagang Malaysia di dunia. Ketiga setelah Singapura dan Thailand," sebutnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat menyatakan kesiapan pihaknya sebagai wakil pemerintah untuk membantu agensi dan perusahaan asal Malaysia yang siap berbisnis di Balikpapan. Ini karena Balikpapan sebagai kota penyangga ibu kota baru sangat strategis dan cocok untuk berinvestasi. "Kami siap kerja sama. Balikpapan merupakan daerah yang paling baik dan siap menerima apa yang ditawarkan Malaysia," ujarnya.

Sebaliknya, Kadin Balikpapan juga siap untuk membuka peluang usaha dan dagang produk Balikpapan untuk dipasarkan di Malaysia. Salah satunya produk kerajinan dari plastik daur ulang yang digemari turis asing. "Tak hanya Malaysia, sudah ada 10 negara yang telah datang ke kami menyatakan keinginannya untuk berinvestasi dan memperbesar hubungan dagang khususnya di Balikpapan," ujarnya.

Terpisah, Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menyatakan dukungan pemkot untuk membangun kerja sama antara Kadin Balikpapan dengan Malaysia. Dan mendorong Kadin Balikpapan mendapatkan peluang dari kerja sama ini. "Jangan sampai pelaku usaha di Balikpapan hanya menjadi penonton," pesan Rahmad. (rdh/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X