Kapolda Kaltim resmi dijabat Irjen Muktiono. Menggantikan Irjen Priyo Widyanto yang kini menjadi kapolda Sumatra Selatan. Proses penyambutan dan pelepasan pun berlangsung sederhana di Markas Polda Kaltim, Balikpapan, kemarin (21/11).
IBRAHIM, Balikpapan
PEMANDANGAN haru terlihat saat penyambutan Muktiono. Sejumlah ibu bhayangkari tak kuasa menahan tangis. Mereka merasa bangga pernah punya pemimpin di Polda Kaltim seperti Priyo. Terlebih punya hubungan baik dengan istri Priyo, Yemmy.
Kemarin, mobil bak terbuka Toyota Hardtop berwarna hijau muda berhias bunga-bunga mengantarkan Priyo ditemani Yemmy. Di belakangnya ada mobil Jeep yang ditumpangi Muktiono bersama istrinya Ratu Diana.
Mereka berkeliling areal markas Polda. Personel berbaris berada di sisi kanan-kiri melambaikan tangan. Ada pula bergantian melemparkan bunga sebagai tanda pelepasan. Tak lupa, beberapa tampak mengucapkan kalimat perpisahan. Ada pula para anggota yang berebut memotret dan berjabat tangan dengan Priyo. “Saya sangat bahagia selama ini bersama ibu-ibu Bhayangkari Polda Kaltim. Kenangan tak bisa dilupakan dalam melakukan berbagai kegiatan,” ucap Yemmy.
Sebelumnya, acara sempat dibuka dengan apel pelepasan, laporan satuan, dan serah terima ibu asuh polisi wanita (polwan). Pasukan tradisi pedang pora turut menyambut kedatangan Muktiono yang masuk dari gerbang markas.
Kurang lebih 22 bulan Priyo menjabat. Dia mengaku banyak suka dan dukanya. Apalagi tahun lalu ada pemilihan gubernur dan bupati Penajam Paser Utara (PPU). “Semua aman dan lancar. Ini berkat bantuan seluruh instansi dan masyarakat Kaltim,” ujarnya.
Selain itu, penanggulangan kebakaran hutan lahan (karhutla) dan penanganan unjuk rasa bisa berjalan kondusif. “Dinamika di lapangan hingga akhirnya membuahkan keberhasilan. Masyarakat merasa aman,” tutur alumnus Akpol 1988 itu.
Diketahui, sesuai Telegram Kapolri Nomor 3020 November 2019, Irjen Muktiono yang kini menjadi kapolda Kaltim itu meninggalkan jabatannya sebagai koordinator staf ahli kapolri. Alumnus Akpol 1985 itu juga pernah menjadi kapolda Maluku, kapolda Sulawesi Selatan, komandan Satuan Tugas (Dansatgas) bantuan pengamanan, dan relawan di Sulawesi Tengah saat terjadi gempa dan tsunami.
Pernah pula menjabat kepala Satgas Bantuan Sosial (Bansos) Kementerian Sosial. Ayah empat anak itu dikenal tegas tapi humanis. Ketegasannya tecermin antara lain dari keseriusan sang jenderal dalam memberantas narkoba.
Di samping itu, komitmen menjaga NKRI diwujudkan dengan berdiri di garis depan dalam pemberantasan paham radikal di Sulawesi Selatan. Dia menginisiasi dua upaya dalam memerangi radikalisme, yakni deradikalisasi dan kontra-radikalisasi.
Termasuk menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menderadikalisasi masyarakat yang terpapar. Serta memperbanyak sosialisasi sebagai pencegahan paham radikal kepada masyarakat.
Muktiono mengatakan, Kaltim telah dipilih menjadi ibu kota negara (IKN) pengganti Jakarta. “Tugas tentu semakin berat dan terus berkembang. Harus yakin melaksanakan secara sungguh, kebersamaan sebagai pelayan pelindung masyarakat,” ujarnya kepada Kaltim Post.