Progres 85 Persen, Dibuka Awal Tahun Depan

- Jumat, 22 November 2019 | 11:30 WIB

BALIKPAPAN–Kemacetan di Balikpapan Utara, khususnya di Simpang Kilometer 5, Jalan Soekarno-Hatta, tak lama lagi terurai. Awal tahun depan, jalan alternatif via Perumahan Grand City yang dibangun PT Sinarmas Wisesa, dipastikan dibuka untuk umum. Hingga kemarin (21/11), progres pembangunannya sudah 85 persen.

Limjan Tambunan, head PT Sinarmas Wisesa Divisi Kalimantan dan Sulawesi, menuturkan, pengerjaan jalan perumahan yang sekaligus menjadi jalan alternatif menuju Kilometer 7 sudah dinanti-nanti warga. Aktivitas pengerjaan teranyar, lanjut dia, pihaknya telah melakukan pengaspalan tahap pertama sebagai fondasi aspal. Kemudian, dalam waktu dekat, tinggal melakukan pengaspalan tahap kedua untuk memperhalus jalan.

“Pengerjaan aspal ada dua layer. Sekarang ini sudah satu kali aspal tipis TB atau fondasi aspal. Nanti aspal yang kedua bagian halus, ketebalan sekitar 4 sentimeter,” bebernya. Begitu pula untuk fasilitas penerangan jalan umum (PJU), pedestrian, dan taman juga langsung dibangun oleh pengembang. Saat ini, PJU sudah menyala dan berfungsi dengan baik. Selain pengaspalan tahap kedua, pihaknya tinggal membangun landscape berupa taman penghijauan dan markah jalan.

Untuk diketahui, panjang jalan alternatif ini 2,3 kilometer dan total lebar 32 meter. Jalan ini memiliki dua jalur dan enam lajur. Sesuai yang tertuang dalam analisis dampak lalu lintas (andalalin), jalan alternatif ini masuk klasifikasi jalan kelas IIIA. Artinya, jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor. Termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton. “Maksimal 8 ton dua sumbu. Masih bisa untuk kendaraan 119 PS dan mobil box. Kalau truk besar tidak bisa,” imbuhnya.

Apabila pengaspalan telah rampung, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres Balikpapan untuk melakukan survei kesiapan jalan ini sebagai akses alternatif. Sebelum nanti dibuka uji coba open traffic pada Januari. Kemudian, bertepatan momen HUT Kota Balikpapan, Februari jalan tembus bisa diresmikan untuk umum.

“Rencana Desember ada inspeksi awal untuk mengukur sejauh mana keselamatan, rambu, kesiapan sebelum nanti open traffic untuk masyarakat. Jadi ada uji coba dulu,” ungkapnya. Sebab, salah satu persyaratan untuk pembukaan jalan harus telah melewati uji coba tersebut. Namun, rencana ini juga masih mengikuti kondisi dan progres pembangunan. Dia berharap, Pemkot Balikpapan bisa membuat regulasi terkait kriteria mobil yang boleh melewati jalan tersebut. Baik dalam bentuk peraturan daerah (perda) maupun peraturan wali kota (perwali).

“Kalau itu tidak cepat segera dilakukan, takut ketika open traffic malah kebablasan,” pintanya. Menurut dia, jalan alternatif ini bukan memindahkan lalu lintas yang ada sebelumnya. Namun, untuk memecah kemacetan di jalan existing. Jadi, dia berharap, kendaraan berat tetap bisa melewati jalan utama. “Sementara kami ajukan sebagai Jalan Sinarmas Land Boulevard karena dari beberapa perumahan yang sudah kami buat, baru ini bangun jalan bernama Sinarmas,” bebernya.

Saat ini, status jalan masih milik Sinarmas. Meski ke depan tentu prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) ini akan diserahkan ke Pemkot Balikpapan. Total waktu pembangunan jalan sekitar setahun lebih. Meningat, sempat ada rujukan dari Dirjen Bina Marga terkait pengairan drainase yang mengapit di sisi kiri dan kanan jalan. Rekayasa drainase perlu dilakukan agar embung bisa berfungsi dan mengalir ke Bendungan Grand City. Drainase menjadi antisipasi banjir di sekitar perumahan. Pengerjaan cukup lama karena kedalaman 8–9 meter. “Tapi sekarang itu sudah beres semua,” ucapnya.

Keberadaan jalan alternatif ini bisa memangkas waktu sekitar 15–30 menit menuju Balikpapan Utara dibanding lewat jalan nasional di Kilometer 5. Harapannya dengan jalan tembus ini bisa mengurai kemacetan. Jadi, kendaraan tidak tertumpuk di satu jalan seperti sekarang. “Tujuan awal sesuai masterplan, pembangunan tidak hanya cari profit bangun rumah, namun ikut membangun kota,” ucapnya. Konsepnya saat membebaskan tanah, sedari awal pengembang memilih lokasi yang terintegrasi dengan pengembangan kota.

Sehingga orang lain juga bisa merasakan manfaat dari pembangunan perumahan tersebut. “Kami komitmen bangun infrastruktur agar ekonomi akan maju juga. Masyarakat luar juga bisa ikut menikmati fasilitas jalan,” tutupnya. (gel/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X