SAMARINDA. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan maka sudah selayaknya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menerapkan sebuah kebijakan publik tentang konsep green hotel.
Hal tersebut diutarakan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Abdul Kadir Tappa. Menurutnya sudah saatnya seluruh arah kebijakan pembangunan dalam arti luas Kaltim mengacu kepada ramah lingkungan. Salah satunya kebijakan tentang green hotel atau hotel yang tidak hanya ramah lingkungan saja tetapi juga mengadopsi langkah-langkah konservasi energi.
Hal ini penting mengingat arah kebijakan nasional tentang lingkungan harus dimulai sejak dini dan di segala bidang serta harus didukung dengan perubahan pola pikir masyarakat tentang pentingnya menjaga kebiasaan hidup sehari-hari yang mendukung pemeliharaan lingkungan. “Di Kaltim sendiri sampai saat ini belum ada yang namanya green hotel walaupun memang ada salah satu hotel yang sudah mulai mengusung konsep go green namun hanya masih parsial atau tergantung kebijakan masing-masing hotel. Kalau dibuat adanya peraturan daerah tentang itu maka semua hotel terutama yang berbintang wajib mengusung konsep ramah lingkungan,” jelasnya.
Dicontohkannya, seperti mengganti sedotan plastik menjadi bahan-bahan yang terbuat dari bambu atau stainless, penggunaan furniture dari bahan kayu daur ulang ataupun bahan yang tidak meninggalkan limbah. Selain itu, kebijakan dimaksud juga nantinya mewajibkan pihak hotel untuk membuat wadah pengolahan limbah air agar tidak mencemari lingkungan. Termasuk pengaturan daya hemat energi listrik.
“Pihak hotel tidak perlu khawatir akan kehilangan para pelanggan sebab pemerintah beserta pihak hotel itu sendiri berkewajiban untuk melakukan kampanye dan sosialisasi kepada para tamu maupun masyarakat sekitar tentang budaya ramah lingkungan,” tegasnya. ()
