TANJUNG REDEB–Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Berau Al Hamid menyesalkan masih ada perusahaan di Berau yang lebih memilih vendor luar daerah dibandingkan lokal. Dalam hal ini seperti katering dan labour supply (supply security dan tenaga yang sertifikasi).
Dia mengatakan, perusahaan yang beroperasi di Berau harusnya lebih mengutamakan vendor lokal. Apalagi sumber daya manusia (SDM) yang ada cukup layak, baik dari badan hukum maupun sertifikasi.
“Apa orang Berau hanya jadi penonton? Kalau orang daerah tidak mampu dari sisi perizinan, banyak kok yang sudah bersertifkat ISO. Jangan vendor-vendor besar juga diambil dari orang luar. Apa orang lokal enggak mampu?” katanya.
Dia pun melihat masih ada pihak perusahaan “nakal” di Berau. Dalam hal ini mengenai kontrak dengan vendor. Pihak perusahaan baru melakukan pemberitahuan habis kontrak satu bulan terakhir. Kemudian, tiba-tiba sudah ada vendor baru yang menggantikan.
“Tentu ada pihak yang dirugikan dalam hal ini. Apalagi pemenangnya dari luar daerah. Sedangkan orang daerah juga punya badan hukum selaku labour supply,” ucapnya.
“Sebagai ketua Apindo, saya meminta pihak perusahaan ketika mau habis kontrak dengan vendornya, segera kabari. Terus lelang terbuka, kita orang daerah siap untuk ikut,” sambungnya lagi.
Dengan adanya lelang terbuka, persaingan antar-vendor pun akan terjadi. Pihak vendor lokal pun disebutnya harus segera berbenah. Agar tidak kalah dengan vendor luar daerah.
Di sisi lain, dia menjelaskan dengan memakai jasa vendor lokal, pihak perusahaan pun telah berkontribusi memberdayakan masyarakat dan pengusaha lokal.
Al Hamid pun tidak ingin istilah “sebagai orang daerah jangan mati di lumbung padi” benar-benar terjadi di Bumi Batiwakkal. “Pengusaha di daerah itu harus bisa hidup. Jangan sampai batu bara habis, kita tinggal gigit jari. Yang merasakan orang luar, yang kena dampaknya orang daerah. Tolong berdayakan orang daerah,” tuturnya. (mar/arp/kpg/dwi/k8)