SAMARINDA–Alur peredaran narkotika di Kalimantan Timur tidak selalu sama. Tidak hanya jalur darat, jalur laut/sungai dan udara tak luput digunakan oleh para pelaku.
Kepala BNNK Samarinda AKBP Siti Zaekhomsyah menuturkan, alur distribusi narkotika selalu berubah-ubah. Pengungkapan narkotika jenis sabu-sabu juga pernah digagalkan di jalur perairan Parepare. "Belum lama ini, sabu-sabu seberat 3 kilogram digagalkan di Parepare," bebernya.
Berkaca dari pengungkapan di Parepare dan pengungkapan yang terjadi di Kaltim khusus Samarinda, pihaknya memutuskan untuk menggandeng Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda serta Polsek Kawasan Pelabuhan (KP).
Terbaru tim gabungan menggelar memasang poster imbauan tentang bahaya narkoba, di kapal Queen Soya, yang tengah bersandar di Pelabuhan Samarinda pada Rabu (20/11).
Siti Zaekhomsyah juga menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan wujud program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dalam Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), dalam memberikan informasi melalui sosialisasi. Tujuannya, membentengi penumpang kapal, terkait penyalahgunaan narkotika. "Sebelumnya juga sudah pernah di angkot dan bus," ucapnya.
Sementara itu, Suhardi, kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Klas II Samarinda mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya pencegahan narkotika. Dia menambahkan, peredaran gelap narkotika bisa melalui jalur mana saja, termasuk jalur laut. "Sangat mendukung, makanya sinergi perlu dengan melakukan sosialisasi yaitu menempel stiker di sudut kapal tujuan Samarinda–Parepare," ujar Suhardi. (*/dad/dns/k8)