Timnas Pelajar Indonesia pada penampilan penyisihan terakhir di Grup B, Asian School Football Championship U-18 menelan kekalahan 1-2 dari Tiongkok di Stadion Batakan, Balikpapan, Rabu (20/11).
BALIKPAPAN – Meski takluk dari Tiongkok, Indonesia tetap menjadi juara Grup B. Sebaliknya, Tiongkok yang meraup angka penuh harus gigit jari alias gagal ke semifinal.
Jatah satu tiket di Grup B untuk mendampingi Indonesia direbut Korea Selatan (Korsel), setelah menang besar 4-0 atas Sri Lanka, malam tadi. Penentuan tim yang lolos ke semifinal diberlakukan selisih gol.
Di semifinal nanti, Indonesia diperkirakan berjumpa Malaysia (runner-up Grup A). Namun, kepastian ini masih menunggu hasil akhir laga Malaysia kontra Singapura yang masih bertanding hingga berita ini dibuat. Sedangkan Korsel di semifinal akan menantang juara bertahan Thailand (juara Grup A).
Kembali ke laga Indonesia versus Tiongkok kemarin. Sebenarnya Tiongkok yang tampil lebih rapi mampu unggul lebih dulu melalui Li Mengyang pada menit 19. Indonesia sempat membalas lewat gol yang dicetak Riski Armando pada menit 50. Sayang, delapan menit berselang Tiongkok kembali unggul lewat gol yang dicetak Cui Hao.
Tampil tanpa sejumlah pilar seperti Supriadi, Indonesia gagal menampilkan performa terbaiknya kala jumpa Korsel, Selasa (19/11).
Pelatih Timnas Pelajar Bambang Warsito mengaku, absennya Supriadi memang cukup berpengaruh terhadap permainan anak asuhnya. Ditambah Ahmad Attalah Araihan yang juga tampil kurang maksimal.
Supriadi memang masih dibekap cedera setelah mengantarkan Indonesia menang 2-1 atas Korsel. Bahkan, Supriadi diakui Bambang masih berpotensi absen pada partai semifinal nanti. “Kami tak ingin ambil risiko karena Supriadi adalah aset Timnas. Perkembangan kondisi cederanya akan terus kami pantau,” terang Bambang.
Sementara Salman yang dimasukkan sebagai pemain pengganti juga tak mampu mengangkat performa tim. Justru Salman tampil cenderung emosional dan merugikan tim. “Iya dia (Salman) tadi terlalu emosional dan justru merugikan tim sendiri. Pemain lain bahkan ikut terpancing emosi. Ini yang tidak boleh kita ulangi,” terang Bambang selepas laga.
Di sisi lain, Bambang juga menyorot penampilan sejumlah pemain yang terlalu individual saat laga kemarin sore. Padahal, dia selalu menginstruksikan pemain untuk bermain satu dua sentuhan.
Soal lawan di semifinal, Bambang tak ingin pilih-pilih. Baik Thailand maupun Malaysia diakui dia punya kualitas yang sama bagus. Tapi, jika Indonesia bertemu Malaysia dipastikan lebih seru dan stadion bakal membeludak. Sebab, ini musuh bebuyutan, baik timnas senior maupun junior. (hul/is/k15)