LONDON– Rekam jejak kesuksesan Jose Mourinho membuat Chairman Tottenham Hotspur Daniel Levy menunjuknya sebagai pelatih. Kemarin (20/11) Mourinho menggantikan Mauricio Pochettino sebagai posisi pelatih Spurs untuk tiga musim ke depan.
Masuknya Mourinho sebagai pelatih Spurs ini membuat Spurs harus membayarnya sebesar GBP 15 juta (Rp 273,46 miliar) per tahun. Gaji yang diterima Mourinho ini dua kali lipat lebih besar dari Pochettino.
Dengan bayaran dari Spurs tersebut maka Mourinho menjadi pelatih dengan gaji per tahun tertinggi kedua di dunia setelah Pep Guardiola di Manchester City. Guardiola dibayar GBP 20 juta (Rp 364, 62 miliar) per musim.
Keputusan Spurs membayar tinggi Mourinho sebagai pelatih tentu memiliki konsekuensi. Yakni titel juara. Spurs sudah paceklik trofi dalam sebelas tahun terakhir. Trofi terkini yang dijuarai The Lilywhotes adalah Piala Liga pada 2007-2008 lalu.
Dalam situs resmi klub Mourinho berkata kalau alasan bergabung dengan Spurs disebabkan rekam jejak panjang klub berlogo ayam jago itu. Selain itu, Spurs di mata Mourinho punya pendukung yang loyal.
"Kualitas Spurs baik dalam skuadnya saat ini atau pemain akademi membuat saya tertarik jadi bagian dari klub ini. Bekerja dengan pemain seperti ini membuat saya tertarik," kata Mourinho di situs resmi klub.
Penunjukkan Mourinho ini menimbulkan pro kontra di level suporter. Pendukung Spurs sebagian bersorak. Tapi ada juga yang kecewa dengan ditendangnya Pochettino. Yang bergembira beropini masuknya pelatih asal Setubal Portugal itu akan memberikan gelar kepada Spurs. Maklum dalam histori Mourinho setiap klub yang dilatihnya pasti berhasil juara minimal di satu ajang kompetisi.
Barisan suporter Spurs yang sakit hati kepada Mourinho juga tak sedikit. Gaya bicara pelatih 56 tahun itu nylekit. Sebelum final Piala Liga 2014-2015 di Stadion Wembley, Mourinho yang saat itu menangani Chelsea menyebut tak mungkin melatih Spurs karena rasa cintanya kepada suporter The Blues. Mourinho membeberkan Spurs pada 2007 pernah membujuknya bergabung namun bapak dua anak itu menolak. (dra)
