Bahaya TBC Tulang Tak Pandang Usia

- Rabu, 20 November 2019 | 22:33 WIB

Jangan sepelekan nyeri pada punggung. Bisa berujung patah tulang jika tak diperhatikan. Kerap dianggap pegal biasa, ada beberapa penyakit yang mengintai. Tumor, osteoporosis, reumatik, hingga yang paling rawan dan sering terjadi adalah TBC tulang.

 

PERNAHKAH Anda merasakan pegal saat duduk tanpa bersandar? Bahkan rasa sakit tetap ada meski berbaring? Waspadalah, bisa saja sakit yang Anda rasakan bukan pegal biasa. Nyeri pada daerah punggung atau sering disebut low back pain (LBP) tak boleh dianggap sepele.

Saat diwawancarai Rabu (13/11), dr Yasser Ridwan SpOT KSpine antusias berbagi ilmu mengenai LBP. Sebab, kata dia, kebanyakan pasien yang datang sudah dengan keadaan parah. Itu artinya, pengetahuan masyarakat masih minim.

“LBP adalah nyeri atau kekakuan yang dapat dirasakan sepanjang tulang belakang, dari dasar leher hingga tulang ekor. Namun, biasanya lebih sering di tulang ekor saja. Nyeri punggung umumnya bukan suatu kelainan, tapi gejala dari berbagai jenis penyakit yang diderita,” tuturnya.

Pemicu nyeri punggung sangat beragam dan metode pengobatan bergantung pencetusnya. Sakit punggung yang ringan dan tidak serius biasanya dapat sembuh dalam satu sampai lima minggu dengan penanganan dan pengobatan tepat.

Yasser membeberkan enam penyebab yang paling sering dia jumpai dalam pasien LBP. Pertama, karena kecelakaan, atau trauma. Termasuk yang paling dominasi, Yasser menyebutkan, hal ini disebabkan oleh jatuh hingga menyebabkan patah tulang.

Kedua, degeneratif atau faktor usia. Sesuai dengan pengertiannya, faktor ini biasanya menyerang orangtua yang sudah memasuki usia lanjut. “Kadang-kadang, tulang pada lansia itu sudah tak normal lagi bentuknya. Sebab, ada sendi-sendi yang sudah rusak,” ungkapnya.

Selanjutnya, tumor pada tulang belakang. Jika LBP yang disebabkan oleh degenerative, biasanya nyeri akan hilang saat istirahat. Namun, khusus tumor, nyeri akan terasa sekalipun pasien istirahat. Dalam kondisi medis, hal ini disebut non mechanical pain.

Keempat, disebabkan kongenital atau keturunan. Umumnya pasien yang disebabkan oleh kongenital sudah bermasalah sejak kecil. Misal, tulangnya bengkok. “Biasanya kita sebut dengan skoliosis, jadi buat orangtua yang sudah tahu ada riwayat LBP harap lebih waspada. Khawatir menurun ke anak-anaknya,” tambahnya.

Faktor selanjutnya kelainan metabolis tubuh. Penyebab yang satu ini lebih akrab disebut osteoporosis atau pengeroposan tulang. Nyeri yang ditimbulkan akan semakin bertambah jika ada penyakit penyerta.

“Untuk faktor yang satu ini harus diwaspadai perempuan. Sebab, osteoporosis biasanya menyerang perempuan menopause, hormonnya terganggu dan mempermudah pengeroposan pada tulang,” ujarnya.

Terakhir, yaitu tuberkulosis (TBC). Menjadi faktor berbahaya karena menyerang tanpa pandang usia. Meski remaja, bisa saja Anda terkena TBC. Ditambah kurangnya edukasi terhadap masyarakat.

“Selama ini TBC yang terkenalkan dengan gejala batuk-batuk. Kalau TBC tulang ya sama seperti lima faktor sebelumnya, timbul rasa nyeri yang kerap disepelekan masyarakat,” imbuhnya.

Dokter spesialis ortopedi itu berharap pasien lebih cerdas dalam pilah-pilih pengobatan. Stigma yang timbul di masyarakat selama ini, kalau periksa ke dokter pasti akan dioperasi. Padahal tidak.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X